Persekot Asuransi adalah: Contoh dan Cara Menghitungnya

Persekot Asuransi adalah: Contoh dan Cara Menghitungnya
Ilustrasi persekot asuransi adalah (Foto: Canva Pro)

duniafinansial.com – Persekot asuransi adalah salah satu istilah penting dalam dunia asuransi yang perlu diketahui. Lantas, apa itu persekot asuransi?

Istilah yang juga sering disebut sebagai asuransi dibayar dimuka ini adalah metode pembayaran yang ditemukan dalam produk asuransi jiwa dan dilakukan oleh perusahaan.

Nah, untuk lebih memahami tentang pengertian, contoh, hingga cara menghitungnya, simak pembahasan selengkapnya berikut ini.

Persekot Asuransi adalah

Pada dasarnya, persekot asuransi adalah premi asuransi yang dibayar dimuka. Artinya, sebuah perusahaan sudah melakukan pembayaran atas asuransinya, tetapi pembiayaan itu belum menjadi beban biaya untuk periode saat ini. 

Di sini, yang terjadi adalah pembiayaan tersebut akan menjadi beban untuk masa yang akan datang.

Penting dipahami bahwa suatu bisnis perlu memastikan ketersediaan dana untuk membayar pengeluaran-pengeluaran di masa depan. Dalam hal ini, premi yang dibayar dimuka perlu dimasukkan ke dalam laporan keuangan.

Untuk sebuah perusahaan, memasukkan pembayaran premi di neraca keuangan sama pentingnya dengan tujuan pembuatan keseimbangan neraca, yakni untuk mengidentifikasi keuntungan dan kerugian.

Pentingnya Mengetahui Penghitungan Persekot Asuransi

Tujuan dari penghitungan premi asuransi dibayar dimuka adalah sebagai tanda untuk pengeluaran biaya atau dana yang telah dikeluarkan, tetapi belum dipakai.

Di samping itu, premi asuransi dibayar dimuka ini juga harus dicatat di persamaan dasar akuntansi guna mengetahui bahwa saldo normal asuransi dibayar dimuka ada pada kolom debit. 

Karena itu, dengan mengetahui saldo normal, kamu dapat menyesuaikan pengeluaran lewat jurnal penyesuaian.

Pentingnya mencatat premi asuransi dibayar dimuka, yakni untuk merencanakan laporan keuangan. 

Pasalnya, biaya tersebut bisa berpengaruh terhadap pengeluaran, bahkan asuransi yang dibayar sudah digunakan atau belum.

Contoh Persekot Asuransi dalam Neraca Keuangan Perusahaan

Di bawah ini adalah contoh pencatatan premi asuransi dibayar dimuka berdasarkan neraca keuangan.

Misalkan pada bulan Juni 2021 PT Sehat Selalu Selamanya (PT SSS) membayar asuransi kendaraan sebesar Rp49.000.000 kepada perusahaan terkait.

Akun

Ref

Debit

Kredit

Beban perlengkapan 

40.000.000

 
Perlengkapan  

40.000.000

Beban Asuransi 

49.000.000

 
Asuransi dibayar dimuka  49.000.000
Beban penyusutan peralatan 

30.000.000

 
Akumulasi penyusutan peralatan  

30.000.000

Pendapatan jasa 

20.000.000

 
Pendapatan diterima dimuka  

20.000.000

Iklan dibayar dimuka 

20.000.000

 
Beban iklan  

20.000.000

Pendapatan diterima dimuka 

10.000.000

 
Pendapatan sewa  

10.000.000

Total

169.000.000

169.000.000

 

Pendekatan dalam Pencatatan Asuransi Dibayar di Muka bagi Perusahaan

Adapun metode pendekatan dalam menyusun premi asuransi dibayar dimuka adalah seperti berikut ini.

1. Pendekatan Neraca

Juga dikenal sebagai pendekatan harta, pada pendekatan ini, asuransi yang dibayarkan telah ditetapkan sebagai kelompok aset.

2. Pendekatan Laba Rugi

Asuransi dibayar dimuka juga bisa dicatat dengan pendekatan laba rugi. Adapun jenis biaya tersebut digolongkan sebagai beban dan asuransi telah terpakai manfaatnya.

Prosedur Pemeriksaan Asuransi Dibayar di Muka

Asuransi dibayar di muka pada dasarnya diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Berikut ini prosedur pemeriksaannya:

  • Minta rincian prepaid insurance per tanggal neraca
  • Cek mathematical accuracy
  • Cocokkan saldo prepaid insurance per tanggal neraca dengan saldo buku besar.
  • Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan tahun sebelumnya
  • Lakukan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan, perhatikan apakah ada diskon
  • Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan rincian prepaid insurance
  • Cocokkan total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya asuransi
  • Periksa apakah nilai pertanggungan cukup
  • Perhatikan apakah ada banker’s clause, kondisi di mana klaim terjadi karena yang diasuransikan terbakar atau hilang, ganti rugi harus dibayarkan kepada bank
  • Buat usulan audit adjustment jika diperlukan

Cara Mencatat Persekot Asuransi dalam Laporan Keuangan

Di bawah ini adalah contoh kasus pencatatan persekot asuransi yang perlu diketahui.

Misalkan pada tanggal 1 April 2021 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp240.000. Jika menggunakan pendekatan neraca maka transaksi tersebut dicatat dalam akun:

Asuransi dibayar dimuka (Debit) Rp240.000

Kas (Kredit) Rp240.000

Jumlah itu akan tetap terlihat pada akun asuransi dibayar di muka di neraca saldo 31 Desember 2021. 

hingga tanggal 31 Desember 2021, sebetulnya asuransi yang telah dimanfaatkan adalah 9 bulan (1 April 2021—31 Desember 2021). 

Artinya, sejumlah Rp180.000 (9/12 × Rp240.000) telah menjadi beban tahun 2021. Maka jumlah ini harus dipindahkan dari akun "Asuransi dibayar di muka" ke akun "Beban Asuransi" dengan jurnal penyesuaian:

Beban Asuransi Rp 180.000

Asuransi dibayar di muka Rp 180.000

Pencatatan Persekot Asuransi dalam Akuntansi

Adapun asuransi dibayar dimuka termasuk salah satu jenis aktiva/harta lancar. 

Sementara itu, pembayaran asuransi dibayar dimuka pembebanannya bukan hanya pada periode tersebut, melainkan hingga periode berikutnya.

Apabila sejumlah asuransi telah berlaku dalam periode tersebut maka biaya pembayaran asuransi itu dipindahkan dari akun asuransi dibayar dimuka ke akun beban asuransi.

Pemindahan ini dilakukan lewat jurnal penyesuaian yang sudah disiapkan setiap akhir periode akuntansi.

Tujuan dari menyiapkan jurnal penyesuaian adalah guna menyesuaikan asuransi dibayar dimuka dengan pendekatan neraca atau pendekatan laba-rugi.

Biasanya, terdapat 2 penyebab suatu transaksi memerlukan penyesuaian, yakni:

  • Keadaan ketika sebuah transaksi telah terjadi, tetapi informasi itu belum dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan
  • Transaksi yang telah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan, tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar

Di bawah ini merupakan contoh ayat jurnal penyesuaian untuk perusahaan jasa.

Sebuah perusahaan membayar premi asuransi Rp1.200.000 untuk periode 2 Februari 2019 s/d 2 Februari 2020.

Maka pada saat ayat jurnal penyesuaian dibuat pada bulan Desember, premi yang dibayarkan baru sebesar:

(1.200.000 : 12 bulan) = Rp 100.000/bulan x 10 bulan (sampai Desember) 

Hasilnya: Rp 1.000.000.

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar persekot asuransi yang penting untuk dipahami.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index