IHSG adalah: Pengertian, Fungsi, hingga Cara Membacanya

Selasa, 17 September 2024 | 16:36:11 WIB
Ilustrasi IHSG adalah (Foto: Canva Pro)

duniafinansial.com — Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG adalah istilah penting dalam dunia investasi yang sangat penting dipahami oleh investor pemula.

Indeks tersebut nantinya akan digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengukur harga saham. 

Pada dasarnya, Indeks Harga Saham Gabungan akan menjadi acuan berbasis data bagi para investor untuk menentukan apakah mereka harus membeli atau menjual instrumen investasi pada hari ini.

IHSG adalah

Mengutip laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja seluruh saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan BEI.

Dalam bahasa Inggris, Indeks Harga Saham Gabungan disebut sebagai Indonesia Composite Index (ICI) atau IDX Composite.

Biasanya, setiap saham punya pergerakan yang berbeda-beda dalam 1 hari, baik naik, turun, maupun stagnan. 

Apabila semua saham itu digabung maka rata-rata pergerakan sahamnya adalah apa yang tercermin di Indeks Harga Saham Gabungan.

Saat Indeks Harga Saham Gabungan naik, bisa disimpulkan bahwa sebagian besar saham tercatat di BEI juga mengalami kenaikan, demikian sebaliknya.

Dalam sejarahnya, Indeks Harga Saham Gabungan kali pertama diperkenalkan kepada publik pada tanggal 1 April 1983. 

Indeks Harga Saham Gabungan saat itu merupakan indikator pergerakan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ)—nama sebelumnya dari BEI.

Lantas, hari dasar untuk perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan, yakni 10 Agustus 1982. 

Pada tanggal itu, indeks ditetapkan dengan nilai dasar 100. Adapun saham yang tercatat pada waktu itu sebanyak 13 saham.

Perhitungan IHSG

Perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan dilakukan dengan menggunakan jumlah nilai pasar (harga pasar) dan jumlah nilai dasar (harga IPO) semua saham yang tercatat.

Dalam hal ini, harga saham yang digunakan dalam perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan merupakan harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada sistem lelang.

Adapun perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan dilakukan setelah penutupan perdagangan setiap harinya.

Fungsi IHSG

Berikut ini adalah beberapa fungsi penting dari Indeks Harga Saham Gabungan yang perlu diketahui.

1. Mengestimasi Tingkat Keuntungan

Fungsi pertama dari Indeks Harga Saham Gabungan, yakni untuk mengestimasi tingkat keuntungan rata-rata dari portofolio investasi seorang investor.

2. Melihat Perkembangan Kondisi Ekonomi

Fungsi berikutnya, yakni untuk bisa melihat perkembangan ekonomi sebuah negara. 

Meski ada berbagai variabel lain yang penting untuk diperhitungkan agar dapat mengukur perkembangan ekonomi negara baik maupun tidak, Indeks Harga Saham Gabungan tetap menjadi bagian penting di dalamnya.

Indeks Harga Saham Gabungan sendiri berperan penting sebab semakin tinggi investasi yang ada dalam negara, modal pun akan semakin besar. 

Nantinya, dengan modal besar ini, negara dapat memperoleh keuntungan melalui pajak yang dibayar oleh perusahaan. 

Nah, dari pajak tersebut, pemerintah dapat menghasilkan kebijakan baru yang menyejahterakan rakyat.

3. Indikator Pergerakan Pasar

Fungsi berikutnya dari Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebagai suatu indikator pergerakan pasar modal. 

Jika tren Indeks Harga Saham Gabungan sedang meningkat maka dapat dipastikan bahwa harga saham dalam pasar modal pun ikut naik. 

Demikian pula sebaliknya, saat indeks harga sedang lemah, harga saham pun akan turut menurun. Meski demikian, penting dipahami bahwa nilai yang tertera merupakan nilai rata-rata. 

Jadi, ada kemungkinan bahwa harga saham yang tersimpan di dalam indeks akan berbeda dengan kondisi Indeks Harga Saham Gabungan.

4. Mengukur Kinerja Portofolio

Fungsi terakhir dari Indeks Harga Saham Gabungan, yakni untuk mengukur kinerja portofolio. 

Sebagai contoh, kamu sudah menjadi investor selama 7 tahun dan ternyata kondisi Indeks Harga Saham Gabungan meningkat hingga 200% dalam rentang waktu 10 tahun itu.

Di lain sisi, kinerja portofolio kamu masih di bawah persentase tadi. Jadi, kamu pun harus mengamati apa yang salah dari pola investasimu.

Dalam hal ini, bisa saja ada strategi lain yang perlu dilakukan untuk bisa meningkatkan keuntungan kamu ke depannya.

Faktor yang Mempengaruhi IHSG

Adapun dalam operasionalnya, terdapat sejumlah beberapa faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan. 

Faktor-faktor ini secara umum disebut sebagai sentimen Indeks Harga Saham Gabungan. Sentimen Indeks Harga Saham Gabungan dari para pelaku pasar dapat menyebabkan harga saham semakin fluktuatif.

Contoh sentimen Indeks Harga Saham Gabungan adalah peningkatan kondisi ekonomi Indonesia. 

Hal itu dapat meningkatkan nilai saham serta membuat para investor beramai-ramai menanamkan modal mereka di pasar saham.

Contoh lainnya adalah kondisi politik/sosial yang kondusif. Lazimnya, investor akan semakin merasa yakin dan aman apabila kondisi sebuah negara kondusif. 

Namun, sebaliknya, kalau ada banyak konflik maka investor pada umumnya akan menarik modal mereka dan mencari tempat lainnya untuk berinvestasi.

Cara Membaca IHSG

Jika kamu hendak mengetahui pergerakan saham maka kamu dapat memperoleh informasi Indeks Harga Saham Gabungan dari internet maupun website resmi BEI.

Terlebih dahulu, BEI akan melakukan perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan dengan menggunakan Market Capitalization Weighted. Lantas, barulah akan dimuat di halaman resminya.

Nantinya, hasil perhitungan atau Indeks Harga Saham Gabungan itu dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk mengambil langkah melakukan transaksi di pasar modal.

Berikut ini rumus Indeks Harga Saham Gabungan:

Indeks = (nilai pasar/nilai dasar) x 100

Keterangan:

  • Nilai pasar: Hasil perkalian jumlah saham yang tercatat di BEI dengan harga pasar
  • Nilai dasar: Hasil perkalian jumlah saham pada hari dasar dengan harga pada hari dasar

Di samping itu, ada cara lain untuk membaca Indeks Harga Saham Gabungan, yakni dengan memahami pergerakan tersebut, dengan rincian:

  • Jika kenaikan terjadi pada 1 hari dan begitu tinggi maka sebaiknya kamu tidak membeli saham itu
  • Jika IHSG mengalami penurunan maka sebaiknya kamu membeli saham itu, yang tentunya diikuti dengan analisis fundamental lainnya

Istilah Penting dalam IHSG

Sebagai sebuah indeks, Indeks Harga Saham Gabungan tentunya memiliki banyak istilah di dalamnya. Istilah tersebut penting diketahui agar investor mampu menjalankan proses investasi di pasar modal dengan baik. 

Berikut ini beberapa istilah dalam Indeks Harga Saham Gabungan yang penting dipahami oleh investor, utamanya bagi para pemula.

1. Portofolio

Pada Indeks Harga Saham Gabungan, portofolio adalah sekumpulan aset investasi berupa saham yang dipegang baik oleh individu maupun perusahaan.

2. Fluktuasi

Fluktuasi adalah perubahan sebuah harga saham, baik berupa peningkatan maupun penurunan. 

Adapun penyebab naik dan turunnya harga saham ini adalah karena berbagai kondisi yang terjadi di pasar saham dan di sekitar pasar saham. 

Karena itu, hal tersebut lumrah terjadi dan perlu menjadi perhatian bagi para investor.

3. Bubble

Bubble adalah sebuah istilah yang menggambarkan peningkatan harga saham tertentu secara signifikan. 

Kenaikannya bahkan bisa terkesan tidak normal serta mampu melampaui harga pasaran saham. Peristiwa tersebut berlangsung saat ada hal yang tidak terduga.

4. Buyback

Istilah yang satu ini berarti kegiatan pembelian kembali berbagai saham perusahaan dari para pemegang saham perusahaan itu.

5. Capital Gain/Loss

Capital gain adalah keuntungan yang diraih oleh investor, baik individu maupun perusahaan, setelah menanamkan saham dalam kurun waktu tertentu. 

Adapun keuntungan tersebut berasal dari selisih harga penjualan saham dan harga beli saham.

Sebaliknya, capital loss adalah kerugian yang diterima oleh investor saat harga jual saham lebih murah ketimbang harga beli saham.

6. Cut Loss dan Hold

Cut loss adalah suatu kegiatan saat investor, baik individu maupun perusahaan, memilih untuk menjual sahamnya kembali guna menghindari kerugian yang lebih besar.

Sementara itu, hold adalah saat saham tidak dijual, tetapi dipertahankan oleh pemegang saham demi memperoleh keuntungan di hari mendatang.

7. Likuiditas

Likuiditas adalah ukuran jumlah kegiatan transaksi saham di pasar modal dalam rentang atau jangka waktu tertentu. 

Dalam hal ini, jika tingkat likuiditas suatu saham tinggi maka frekuensi jual beli saham akan sesuai dengan tingkatan itu.

8. Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah kumpulan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Lembaga yang satu ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas transaksi dan operasional di pasar modal.

9. Bullish

Bullish adalah naik turunnya harga saham pada janga waktu tertentu, dengan indikasi tingkat optimisme para investor di pasar saham.

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar apa itu IHSG yang penting untuk diketahui.

Terkini