Ganti Oli Mobil Setiap Berapa Kilometer? Ketahui Tandanya

Rabu, 11 September 2024 | 16:45:54 WIB
Ilustrasi ganti oli mobil setiap berapa kilometer (Foto: Canva Pro)

duniafinansial.com — Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh pemilik mobil adalah ganti oli mobil setiap berapa kilometer? Lalu, apa tanda-tandanya?

Seperti diketahui, oli adalah elemen penting dari sebuah mesin mobil. Saat ingin menggantinya, pemilik mobil biasanya akan langsung mendatangi bengkel.

Namun, sebagian besar pemilik mobil boleh jadi belum tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian oli kendaraan mereka jika dilihat dari segi kilometer atau jarak tempuh.

Ditambah lagi, masing-masing jenis oli mobil juga punya jarak tempuh dan waktu yang berbeda-beda. 

Nah, untuk mengetahui secara lebih lengkap mengenai hal tersebut, simak pembahasannya berikut ini.

Ganti Oli Mobil Setiap Berapa Kilometer?

Pertama-tama, penting dipahami bahwa tidak ada patokan resmi kapan harus mengganti oli mobil sebab adanya perbedaan pada masing-masing tipe mobil terkait jangka waktu penggantian oli.

Namun, berikut ini adalah jangka waktu penggantian oli mobil yang lazim direkomendasikan sesuai dengan jenis oli yang digunakan.

1. Oli Mesin

Menjawab pertanyaan ganti oli mobil setiap berapa kilometer, pada oli mesin, biasanya pergantian oli yang satu ini dianjurkan per 5.000 kilometer atau sekitar 6 bulan sekali.

Jika kamu pengguna oli bagus maka akan dianjurkan menggantinya per 10.000 km atau 1 tahun sekali. 

Untuk para pemilik mobil baru yang ingin hendak melakukan penggantian oli untuk pertama kali, biasanya disarankan per 1.000 km pertama. 

Pasalnya, dalam jarak tempuh itu, terdapat masa inreyen oli yang mengandung banyak gram besi. Ketika melakukan pergantian oli mesin maka pastikan juga mengganti filter olinya.

2. Oli Transmisi

Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa oli transmisi terdiri dari 2 jenis, yakni manual dan matic.

Masing-masing jenis oli transmisi ini juga punya waktu penggantian yang akan berbeda-beda. 

Adapun untuk waktu penggantian oli transmisi manual adalah per 20.000 km atau 1 tahun sekali. Di lain sisi, untuk oli transmisi matic, biasanya dianjurkan per 20.000 km—40.000 km atau sekitar 2 tahun sekali.

3. Oli Gardan

Adapun untuk penggantian oli gardan sebaiknya adalah per 20.000 km—40.000 km atau 2 tahun—3 tahun sekali. Penggantiannya pun bergantung pada mana yang dicapai terlebih dahulu, apakah jarak tempuh atau jarak waktunya.

4. Oli Power Steering

Ganti oli mobil berikutnya adalah pada jenis oli power steering. Penggantian oli yang berperan penting pada sistem kemudi ini biasanya dianjurkan per 40.000 km atau 2 tahun sekali. 

Dalam penggantian olinya, penting untuk melihat apakah setir mobil sudah mulai terasa berat perputarannya atau belum. 

Kalau memang dirasa sudah berat maka kamu bisa segera melakukan penggantian oli power steering ini.

5. Oli Rem

Oli rem pada mobil memiliki fungsi untuk melancarkan sistem kerja pengeraman. Jenis oli ini perlu rutin diganti per 30.000 km atau 2 tahun sekali.

6. Oli Transfer Case

Berikutnya ada oli transfer case yang biasanya perlu rutin diganti per 20.000 km—40.000 km atau 1 tahun—2 tahun sekali.

Tanda-tanda Harus Segera Ganti Oli Mobil

Saat akan ganti oli mobil, ada beberapa tanda-tanda yang bisa dirasakan oleh para pemilik mobil. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Suara Mesin yang Terdengar Kasar

Sekiranya mesin mobil sudah mulai mengeluarkan suara kasar, hal itu adalah salah satu tanda bahwa oli sudah tidak bekerja dengan baik. 

Biasanya, oli yang sudah lama di mesin akan terkontaminasi dengan kotoran dan panas sehingga kualitasnya pun jadi menurun. 

Hal itu membuat oli tidak lagi sanggup untuk meredam suara gesekan di antara komponen mesin sehingga timbul suara kasar. 

Demi menjaga performa mesin tetap optimal, kamu bisa melakukan penggantian oli jika tanda ini sudah muncul atau terasa.

2. Oli sudah Berwarna Hitam Pekat

Indikator lainnya apakah perlu ganti oli mobil adalah dilihat dari warna oli tersebut. Lazimnya, oli baru berwarna kuning dan transparan. 

Nah, apabila warna oli sudah berubah menjadi hitam pekat maka oli telah tercampur dengan berbagai kotoran. 

Jika ingin mengecek warna oli maka sebaiknya pastikan bahwa mesin sudah dingin supaya kamu dapat memeriksanya secara aman. Kalau oli sudah hitam pekat maka segera ganti oli mobil dengan yang baru.

3. Lampu Indikator Oli Menyala

Tanda lainnya yang bisa kamu perhatikan adalah lampu indikator oli di dashboard yang menyala. 

Bentuk lampunya seperti corong dengan tetesan oli. Lampu ini biasanya akan menyala merah apabila oli sudah tidak dalam kondisi baik. 

Kalau lampu tersebut sudah menyala maka sebaiknya lakukan penggantian oli mobil segera.

4. Akselerasi Berat dan Getaran Mesin Tinggi

Akselerasi mobil yang berat lantaran mulai kehilangan tenaga juga bisa mengindikasikan bahwa oli sudah tidak efektif sebagai pelumas mesin. 

Saat oli kehilangan kualitas, akan terjadi gesekan yang lebih besar di antara komponen mesin.

Hal itu akan membuat mesin menjadi bekerja secara lebih keras serta mengeluarkan getaran yang lebih tinggi.

5. Asap Knalpot Berwarna Gelap

Terakhir, kalau asap yang keluar dari knalpot telah berubah menjadi gelap atau hitam pekat maka itu merupakan salah satu tanda ada oli yang menguap dan masuk ke ruang pembakaran. 

Seharusnya, asap yang normal adalah yang berwarna transparan atau sedikit putih. Kalau asap telah berubah menjadi gelap maka sebaiknya periksa ke bengkel dan ganti oli kamu demi menghindari kerusakan lebih lanjut.

Risiko jika tidak Segera Ganti Oli Mobil

Setelah mengetahui tanda-tanda kapan harus ganti oli, selanjutnya penting untuk memahami apa saja risiko yang bisa muncul jika oli tidak segera diganti tepat waktu, antara lain sebagai berikut.

1. Mesin Cepat Panas atau Overheating

Mesin tidak akan terlumas dengan baik oleh oli yang buruk. Akibatnya, gesekan pun meningkat serta mesin pun menjadi cepat panas. 

Kalau hal itu dibiarkan maka nantinya komponen mesin akan menjadi rusak, bahkan bisa menyebabkan kebakaran.

2. Boros Bahan Bakar

Kualitas oli yang buruk akan membuat mesin bekerja lebih keras. Akibatnya, konsumsi bahan bakar pun meningkat. 

Hal itu bisa membuat kamu menjadi lebih sering untuk mengisi bahan bakar sehingga akan lebih boros serta merugikan.

3. Kinerja Mesin Menurun

Mesin juga akan terasa berat, akselerasi lambat, dan suara mesin menjadi kasar lantaran gesekan berlebih akibat oli yang sudah kotor.

Kalau hal itu terus saja dibiarkan maka mesin mobil pada akhirnya bisa rusak parah, bakan tidak dapat dinyalakan/dihidupkan.

4. Kerusakan Turbocharger

Adapun oli yang buruk juga bisa turbocharger—jika mobil kamu menggunakan komponen ini. 

Pasalnya, turbo akan bekerja pada suhu tinggi sehingga dengan pelumasan yang buruk, ia akan lebih cepat rusak, sementara biaya perbaikannya terbilang mahal.

5. Penurunan Performa Sistem Lainnya

Oli dengan kualitas buruk lantaran tidak pernah diganti juga akan menyebar dan berpengaruh terhadap pelumas lainnya, misalnya oli transmisi dan gardan. Akibatnya, kerusakan dapat terjadi di berbagai bagian mobil.

6. Katalisator Tersumbat

Jika kamu tidak mengganti oli tepat waktu maka pembakaran mesin menjadi tidak sempurna. Hal itu akan membuat katalisator tersumbat dan rusak.

Akibatnya, mobil kamu bisa saja tidak lolos uji emisi sehingga memerlukan biaya perbaikan yang besar.

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar ganti oli mobil setiap berapa kilometer dan tanda-tandanya yang penting untuk diketahui.

Terkini