Mengenal Fungsi Engine Coolant Temperature Sensor pada Mobil

Rabu, 11 September 2024 | 15:07:55 WIB
Ilustrasi fungsi engine coolant temperature sensor (Foto: Canva Pro)

duniafinansial.com — Fungsi engine coolant temperature sensor penting diketahui oleh pemilik mobil. Pada dasarnya, ini adalah sebuah komponen pada mesin mobil.

Adapun fungsinya sebagai sensor suhu pada cairan pendingin mobil, yang juga sering disebut sebagai Water Temperature Sensor.

Dengan tugasnya untuk  mendeteksi suhu cairan pendingin, engine coolant temperature sensor atau ECT biasanya dipasang di saluran air pendingin mesin. 

Perlu diketahui, melalui alat tersebut, setiap perubahan suhu yang terjadi di cairan pendingin mobil akan terbaca. 

Kalau suatu saat mobil kamu mengalami penurunan performa kinerja karena mesin terlalu panas atau overheat maka boleh jadi salah satu penyebabnya adalah rusaknya sensor engine coolant temperature ini. 

Fungsi Engine Coolant Temperature Sensor

Seperti disinggung tadi, fungsi engine coolant temperature sensor, yakni sebagai sensor suhu pada cairan pendingin mobil

Nantinya, sensor ECT ini akan bekerja dengan terus memantau perubahan suhu pada cairan pendingin selama mobil masih bekerja. 

Sensor ECT pun akan melaporkan hasil pengukuran pada ECU. Jadi, kalau terjadi perubahan suhu yang tidak normal maka ECU akan mengirimkan sinyal berupa kedipan lampu mil.

Melalui hadirnya sensor ECT, pengemudi lebih mudah untuk mengetahui apakah mesin mobil mereka bekerja dengan suhu yang normal atau sudah mengalami overheat

Dalam hal ini, kalau mobil terdeteksi mengalami overheat maka pengemudi dapat langsung menepikan mobil dan mematikan mesin. Tujuannya adalah agar suhu mesin dapat turun kembali.  

Cara Kerja Engine Coolant Temperature Sensor

Agar mampu mendeteksi adanya perubahan suhu/temperatur pada coolantengine coolant temperature sensor memerlukan bantuan komponen elektronik, yaitu Thermistor type NTC (Negative Temperature Coefisien).

Adapun resistor di komponen elektronik tersebut nantinya akan turun saat suhu air pendingin naik; demikian halnya ketika suhu air turun, resistor pun akan naik. 

Terjadinya perubahan suhu dan resistansi pada thermistor, potensial data dari engine coolant temperature sensor ke ECU pun akan berubah.

Saat pengendara mulai menyalakan mobil, suhu air pendingin pun akan meningkat. Pada saat itulah sensor ECT akan mulai bekerja.

Nantinya, sensor ECT ini akan mengirimkan sinyal ke ECU, yang kemudian akan memberikan perintah untuk memutar kipas pendingin. 

Jika kipas pendingin tidak berputar maka suhu air pendingin akan terus naik. Hal itu akan menyebabkan mesin mobil menjadi overheat

Kalau terjadi hal yang demikian maka penyebabnya kemungkinan lantaran kerusakan sensor ECT. Untuk memastikannya, kamu bisa membawa mobil ke bengkel.

Tanda Kerusakan Engine Coolant Temperature Sensor

Ketika sensor ECT rusak maka biasanya ada beberapa tanda atau gejala yang akan terjadi, di antaranya sebagai berikut.

1. Keluar Asap Warna Hitam dari Knalpot

Adapun asap hitam yang keluar dari knalpot mobil adalah pertanda bahwa terdapat pencampuran yang kurang tepat.

Jadi, banyak bahan bakar yang sulit terbakar di ruang bakar sehingga bahan bakar itu terbawa ke knalpot.

Dengan keluarnya asap knalpot berwarna hitam ini, sensor ECT mobil kamu bisa saja sedang rusak.

2. Bahan Bakar Menjadi Lebih Boros

Tugas sensor ECT adalah memantau perubahan suhu pada cairan pendingin. Nah, saat sensor ECT ini rusak, boleh jadi informasi yang dikirimkan ke ECU pun menjadi kurang valid.

Meski demikian, ECU tetap akan meneruskan sinyal ke injektor. Lantas, injektor pun melakukan penyemprotan dengan bahan bakar sehingga hal itu malah membuat konsumsi bahan bakar meningkat. 

3. Mesin Mobil Overheat

Saat sensor engine coolant temperature rusak, tugasnya untuk mendeteksi perubahan suhu di cairan pendingin pun menjadi terganggu.

Hal itu kemudian bisa membuat kesalahan informasi sehingga kipas pendingin tidak bekerja seperti seharusnya.

Kalau dibiarkan saja maka hal itu akan membuat suhu cairan pendingin terus naik sehingga mesin mobil mengalami overheat

4. Idle Mesin Memburuk

Idle bisa menjadi buruk akibat pencampuran bahan bakar yang kurang tepat. Akibatnya, posisi idle akan terasa cukup aneh, utamanya saat mobil sedang dalam putaran rendah dan tarikan mesin pun terasa berkurang. 

5. Indikator Lampu Mil Menyala

Lampu indikator mobil akan ada di setiap mobil. Tujuannya untuk memudahkan pengemudi memantau kondisi mobilnya.

Salah satunya adalah lampu indikator mil yang akan menyala saat sensor ECT rusak. Jika lampu indikator mil menyala maka segera bawa mobil ke bengkel.

Langkah ini sendiri penting untuk mengecek sensor ECT mobil mengalami masalah atau tidak. 

Cara Cek Kondisi Sensor Engine Coolant Temperature

Jika ingin mengecek engine coolant temperature sensor masih berfungsi dengan baik atau tidak maka kamu dapat mengeceknya secara mandiri tanpa harus ke bengkel, dengan cara seperti berikut:

  1. Pertama, nyalakan mesin mobil, kemudian lepas soket ECT. Perhatikan apakah cooling fan langsung menyala atau tidak. Kalau iya maka sensor ECT memang rusak. Akan tetapi, jika kipas tidak langsung menyala maka boleh jadi kerusakan terletak pada jalur kabel ECU atau kipas yang rusak
  2. Lepaskan sensor ECT dari mesin, kemudian cek posisi ohm menggunakan multitester. Tujuannya untuk mengecek hubungan antara terminal nomor 1 dan ground body sensor
  3. Selanjutnya, masukkan sensor ke bejana yang isinya air panas. Seharusnya, sensor ECT punya nilai tahanan kecil ketika sensor panas dan demikian pula sebaliknya
  4. Nyalakan mesin mobil kembali, kemudian tunggu hingga 15 menit. Jika control temperature tidak kembali ke suhu normal maka kemungkinan besar sensor ECT memang rusak

Cara Mencegah Kerusakan Sensor ECT

Seperti halnya komponen lain, sensor ECT pun memerlukan perawatan supaya kondisinya tetap baik dan bisa bekerja secara normal.  Inilah sejumlah cara untuk mencegah adanya kerusakan:

  1. Jaga tingkat suhu pendingin telah mencukupi sehingga panas yang dikeluarkan pun tidak terlalu banyak. Hal itu akan mencegah timbulnya masalah overheat pada mesin mobil
  2. Isi cairan pendingin dan air radiator yang cukup. Tujuannya untuk mencegah mesin mengalami overheat
  3. Rutin membersihkan radiator. hal itu akan membantu kinerja sensor tetap maksimal. Jadi, saat mesin dinyalakan, sensor akan langsung dapat bekerja tanpa harus menambahkan campuran bahan bakar
  4. Rutin memeriksa kipas pendingin yang ada pada radiator. Hal itu bertujuan untuk mencegah adanya penumpukan kotoran dan asap pembakaran. 

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap terkait fungsi engine coolant temperature sensor yang perlu diketahui.

Terkini