duniafinansial.com — Fusible link adalah adalah salah satu komponen yang berperan penting dalam sistem kelistrikan mobil. Apa saja fungsi dan jenis-jenisnya?
Adapun sistem kelistrikan mobil perlu diberikan proteksi tambahan demi meminimalisasi risiko terjadinya korsleting.
Dalam hal ini, mobil perlu memperoleh perawatan rutin secara berkala untuk mengontrol seluruh komponen dan sistem mobil.
Hal itu termasuk ketika kamu memutuskan untuk menggunakan aksesori tambahan untuk memaksimalkan fungsi mobil sebagai kendaraan utama sehari-hari.
Meski demikian, ada satu komponen terkecil yang memiliki peran besar untuk melindungi sistem mobil dan meminimalisir terjadinya risiko kerugian akibat kerusakan mobil.
Komponen tersebut adalah fusible link yang memberikan proteksi terhadap sistem kelistrikan mobil.
Fusible Link adalah
Pada dasarnya, fusible link adalah komponen mobil yang berperan untuk memproteksi seluruh komponen kelistrikan pada mobil dari potensi terjadinya kelebihan arus listrik.
Di samping itu, juga dari potensi terjadinya hubungan arus pendek yang mengakibatkan korsleting pada sistem kelistrikan mobil.
Ketika komponen dalam sistem kelistrikan mobil tidak terlindungi oleh komponen ini, saat terjadi kerusakan arus listrik, dampaknya pun cukup beragam.
Dampaknya mulai dari mobil terbakar hingga potensi ancaman kehilangan nyawa ketika kamu berkemudi.
Adapun bentuk komponen ini seperti sekring, tetapi punya kemampuan yang lebih baik ketimbang sekring sebab kapasitas arus maksimum di dalamnya dapat dilewati cukup tinggi.
Fungsi pada Kendaraan
Perlu diketahui, bentuk komponen ini mirip dengan sekring, tetapi terbuat dari materi yang lebih tebal sehingga tahan dapat dilalui arus listrik berkapasitas maksimum dan cukup tinggi.
Ketika terjadi arus pendek ataupun korsleting, tidak akan mempengaruhi beban kelistrikan.
Yang akan terjadi ketika arus listrik tidak normal lewat fusible link, yakni materi atau elemen pada komponen ini akan terbakar dan putus sehingga terjadi error pada arus listrik.
Kalau sudah demikian maka kamu perlu mengganti komponen ini sesegera mungkin. Karena itu, tidak heran jika komponen ini menjadi pelindung komponen-komponen pada sistem kelistrikan mobil.
Jenis-jenis Fusible Link
Berdasarkan tipenya, komponen ini dibagi menjadi 2, yakni tipe link dan tipe cartridge. Tipe yang umum digunakan pada sistem kelistrikan mobil, yakni tipe cartridge.
Pasalnya, dilengkapi dengan terminal khusus yang tersambung langsung ke bagian intinya. Tipe cartridge punya kode dalam bentuk tingkatan warna yang memiliki arti berbeda-beda.
Pada dasarnya, tujuan pembedaan warna ini, yaitu sebagai bentuk antisipasi risiko terjadinya korsleting pada sistem kelistrikan mobil. Jadi, kamu dengan mudah mengidentifikasinya lewat warna.
Kapasitas dan Kode Warna Fusible
Dalam tipe cartridge, untuk mengidentifikasi kapasitas arus listrik pada mobil, kamu dapat mengetahuinya melalui kode warna yang ada di rumah fusible link. Inilah kode warna dan penjelasan besaran tegangan arus listrik.
Kode Warna | Kapasitas | Persamaan Luas |
Merah muda | 30A | 0,3 |
Hijau | 40A | 0,5 |
Merah | 50A | 0,85 |
Kuning | 60A | 1,0 |
Hitam | 80A | 1,25 |
Biru | 100A | 2,0 |
Perbedaan Fusible dengan Sekring
Perlu diketahui, fusible link dan fuse atau sekring punya banyak persamaan, apalagi dari bentuk fisik fusible yang menyerupai sekring.
Meski demikian, sebetulnya terdapat perbedaan di antara keduanya, misalnya dari segi ukuran komponen dan kemampuan kapasitas arus yang melewati komponen ini.
1. Ukuran Kedua komponen
Sekilas, bentuk fusible dan fuse hampir sama, baik ukuran, bentuk, maupun konstruksinya. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa ukuran dan konstruksi fuse atau sekring lebih kecil daripada fusible.
2. Kemampuan Menahan Kapasitas Arus Listrik
Fusible link punya kemampuan untuk menahan kapasitas arus listrik yang melewatinya lebih besar ketimbang fuse.
Fusible sanggup menahan arus listrik mulai dari 30 Ampere hingga 100 Ampere, berbeda dengan fuse yang hanya mampu menahan arus berkisar antara 5 Ampere hingga 30 Ampere.
Maka dari itu, sebaiknya jangan melewatkan waktu servis mobil secara berkala usai menempuh jarak tempuh 10.000 kilometer pertama.
Pasalnya, terdapat sejumlah komponen mobil yang wajib dilakukan pengecekan di 10.000 kilometer pertama jarak tempuhnya.
Di antaranya adalah sistem kemudi, tekanan angin pada ban mobil, aki mobil, filter udara, dinamo, hingga sistem kelistrikan mobil.
Kemudian, juga lakukan servis mobil rutin secara berkala sesuai aturannya, termasuk servis tune up, spooring & balancing, hingga overheating dan overhaul untuk memastikan bahwa mobil dalam keadaan performa terbaiknya.
Cara Merawat Fusible
Adapun komponen fusible link perlu diperiksa secara rutin supaya fungsinya bekerja dengan optimal.
Beragam hal yang membuat korsleting listrik dapat terjadi kapan pun, baik karena ada kabel yang terkelupas, meleleh, maupun hal lainnya.
Supaya komponen fusible dapat bekerja secara optimal, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Melakukan Servis Mobil
Dengan servis mobil secara rutin, kamu dapat mengetahui sejak dini komponen mana yang sudah seharusnya diganti.
Kamu bisa melakukan pengecekan sistem kelistrikan di bengkel secara menyeluruh, juga komponen-komponen lainnya, misalnya ban mobil dan oli mobil.
2. Melakukan Pengecekan Visual
Sesekali, juga penting untuk melakukan pengecekan secara langsung untuk melihat adanya komponen kelistrikan yang meleleh, sobek, atau terkelupas.
3. Melakukan Pengetesan Mesin Mobil
Terakhir, kamu pun dapat mengetes mesin mobil, yaitu dengan menghubungkan kabel pengetesan dengan terminal fusible link.
Kalau kamu menggunakan cara tersebut maka sebaiknya jika fungsi kelistrikan tidak sedang bekerja sehingga lebih aman.
Demikianlah tadi ulasan lengkap terkait fusible link yang penting untuk diketahui.