duniafinansial.com — Intrapreneurship adalah sebuah istilah penting dalam dunia bisnis, utamanya di perusahaan. Apa saja karakter, manfaat, serta contohnya?
Intrapreneurship atau kewirausahaan korporat pada dasarnya akan memberikan keuntungan kepada perusahaan serta citra brand.
Di lain sisi, meski hampir sama dengan istilah entrepreneurship, sebetulnya kewirausahaan korporat adalah istilah yang berbeda.
Dalam ulasan berikut ini, kita akan melihat perbedaannya dengan entrepreneurship hingga tujuan dan risiko utama dari kewirausahaan korporat.
Intrapreneurship adalah
Intrapreneurship adalah mereka yang fokus pada inovasi dan kreativitas yang lantas akan ditransformasikan pada gagasan untuk menjadi usaha yang menguntungkan serta dioperasikan di lingkungan perusahaan.
Di samping itu, juga ada yang mendefinisikan istilah ini sebagai karyawan di perusahaan yang berani mengambil risiko.
Istilah ini juga bisa disebut sebagai semacam internal driven dari diri seseorang yang mendorongnya untuk bekerja secara mandiri di sebuah unit/organisasi.
Jika disimpulkan maka kewirausahaan korporat adalah sikap karyawan yang berani mengambil risiko dan menuangkan ide-idenya lewat suatu inovasi dengan tujuan memajukan perusahaan.
Terkait hal itu, kewirausahaan korporat merujuk pada inisiatif karyawan dalam melakukan hal baru tanpa diminta.
Karakteristik Intrapreneurship
Berikut ini beberapa karakteristik yang melekat dari seorang intrapreneur atau mereka yang menjalankan kewirausahaan korporat.
1. Menciptakan Usaha Baru
Karakteristik yang pertama adalah upaya untuk melahirkan bisnis baru di sebuah organisasi/perusahaan yang sudah ada.
2. Inovasi Produk/Layanan
Karakteristik berikutnya, yakni inovasi produk/layanan. Artinya, seorang intrapreneur punya kecenderungan untuk memanfaatkan teknologi serta menginovasikan produk dan layanan secara terus-menerus.
3. Inovasi Proses
Intrapreneur juga akan menciptakan proses bisnis yang bisa meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas yang lebih baik pada produk serta layanan sehingga dapat mengungguli pesaingnya.
4. Proaktif
Intrapreneur juga merupakan seorang yang aktif memimpin di perusahaannya.
5. Berani Mengambil Risiko
Salah satu karakteristik lainnya adalah berani mengambil risiko dalam keputusan investasi ketimbang mengikuti pesaing dengan cara mengambil tindakan strategis dalam situasi yang tidak pasti.
6. Memperbarui Organisasi
Intrapreneur juga diharapkan mampu mengubah organisasi lewat pembaruan tertentu ke arah yang lebih baik.
7. Kompetitif Agresif
Intrapreneur juga punya kecenderungan untuk secara langsung dan intensif menantang pesaing organisasinya untuk menemukan titik terang yang dapat meningkatkan posisi organisasinya.
Manfaat Intrapreneurship
Tentunya, kewirausahaan korporat berperan yang penting dalam suatu perusahaan. Tanpa seorang wirausahawan korporat ini, suatu perusahaan belum tentu bisa berkembang pesat ke arah yang lebih baik.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari kewirausahaan korporat yang penting untuk diketahui.
1. Meningkatkan Keberhasilan dalam Pasar Internasional
Kewirausahaan korporat akan mendorong profitabilitas, pembaruan strategi, peningkatan inovasi, dan perolehan pengetahuan untuk aliran pendapatan masa depan serta keberhasilan dalam pasar internasional.
2. Peningkatan Moral dan Produktivitas Karyawan
kewirausahaan korporat juga mendorong individu untuk sepenuhnya terlibat dengan tujuan bisnis dan mengambil kendali atas pekerjaan mereka.
Hal itu pun membuat pekerjaan mereka lebih bermakna dan memberikan otonomi yang lebih besar, yang akan semakin meningkatkan keterlibatan, serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.
3. Menarik Talenta Terbaik
Perusahaan yang mendorong kewirausahaan korporat juga akan dipandang lebih inovatif dan kreatif.
Kualitas seperti itu diinginkan oleh banyak orang yang kini sedang mencari pekerjaan, utamanya generasi milenial dan Gen-Z.
kewirausahaan korporat pun memperlihatkan bahwa pengusaha mendengarkan karyawannya, yang akan membantu menciptakan kesan yang lebih baik terhadap bisnisnya.
4. Retensi yang Lebih Baik
Adapun karyawan yang menikmati pekerjaannya jelas berkemungkinan lebih kecil untuk meninggalkan perusahaan.
Kewirausahaan korporat pun memungkinkan mereka untuk fokus di bidang-bidang yang paling mereka sukai sehingga menciptakan lebih banyak makna dalam pekerjaan mereka.
Hal itu pun memungkinkan lebih banyak peluang untuk kemajuan karier ketika mereka mengembangkan keterampilan utama, misalnya kepemimpinan.
5. Meningkatkan Pendapatan dan Pertumbuhan
Manfaat lainnya adalah untuk membantu memfasilitasi inovasi, yang pada gilirannya bisa mengungkapkan cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan peluang untuk menciptakan produk dan layanan baru.
Hal itu akan membantu sebuah organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan kesenjangan baru di pasar dan mengejarnya dengan cepat dan tangkas.
6. Mendorong Inovasi yang Meluas
Dalam bisnis, kewirausahaan korporat bisa bertindak sebagai juara inovasi yang mendorong karyawan lain untuk terlibat dan berpendapat.
Supaya strategi inovasi berhasil, pebisnis memerlukan orang-orang yang bersemangat menemukan cara kerja baru dan memastikan bahwa transformasi terjadi, seperti kewirausahaan korporat.
7. Meningkatkan Kelincahan
Di dunia yang terus berubah ini, sebuah bisnis harus sanggup untuk bertransformasi dalam menghadapi tantangan yang akan datang.
Dengan memiliki individu yang benar-benar fokus untuk memastikan bahwa perubahan terjadi, hal itu akan membantu bisnis untuk bertransformasi secara efektif dengan proses yang dipercepat.
8. Memanfaatkan Pengetahuan dan Bakat Internal Sebaik-baiknya
Para wirausahawan korporat pada dasarnya mengetahui bisnis secara luar dalam dan masing-masing akan punya pengalaman dan pengetahuan unik sendiri yang bisa mereka bawa ke dalam perbincangan.
Dalam hal ini, mereka akan memberikan saran menurut pengetahuan mereka terkait cara kerja bisnis, industri, dan persaingan yang dihadapi oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Contoh Intrapreneur
Presiden Nokia Technologies, Ramzi Haidamus, kerap kali dianggap sebagai seorang intrapreneur lantaran inisiatif-inisiatifnya di dalam perusahaan.
Tiga bulan sejak memulai pekerjaannya pada tahun 2014, ia pun menghapus kantor-kantor individu.
Haidamus sendiri meyakini konsep kantor terbuka bisa meningkatkan berbagi ide dan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi organisasi.
Ia pun mewawancarai lebih dari 100 insinyur secara individu untuk menentukan teknologi mana yang memiliki peluang paling besar untuk berhasil di pasar saat itu.
Sementara itu, ada juga Jeff Bezos yang berusaha untuk mempercepat pengiriman Amazon dan membuat proses pembelian lebih mudah bagi pelanggan.
Usai insinyur utama Charlie Ward menyarankan proses pengiriman yang lebih cepat, Bezos pun membentuk tim rahasia untuk mengembangkannya.
Dengan waktu 6 minggu, tim insinyur terbaik Amazon menciptakan Amazon Prime yang pada mulanya diberi nama kode “Futurama”.
Kendati ada kekhawatiran mengenai logistik dan biaya pengiriman gratis 2 hari, Bezos pun terus maju dengan program ini, yang pada akhirnya merevolusi Amazon dan menetapkan standar baru bagi para peritel.
Perbedaan Intrapreneurship dan Entrepreneurship
Penting dipahami bahwa entrepreneurship adalah istilah yang lebih dikenal ketimbang intrapreneur. Keduanya pun memiliki perbedaan yang signifikan, antara lain sebagai berikut.
- Entrepreneur didefinisikan sebagai orang yang mendirikan bisnis baru dengan ide atau konsep inovatif, sementara intrapreneur adalah seorang karyawan organisasi yang diberi wewenang untuk melakukan inovasi dalam produk, layanan, proses, sistem, dan lainnya
- Seorang entrepreneurship bersifat intuitif, sedangkan intrapreneur bersifat restoratif
- Seorang entrepreneurship menggunakan sumber dayanya sendiri, sedangkan dalam kasus intrapreneur, sumber dayanya telah tersedia dari perusahaan
- Seorang entrepreneurship mengumpulkan modal sendiri. Sebaliknya, seorang intrapreneur tidak perlu mengumpulkan dana sendiri, tetapi disediakan oleh perusahaan
- Seorang entrepreneurship bekerja di perusahaan yang baru didirikan. Di lain sisi, seorang intrapreneur merupakan bagian dari organisasi yang telah ada
- Seorang entrepreneurship adalah bosnya sendiri dan mandiri dalam mengambil keputusan. Lain halnya dengan intrapreneur yang bekerja untuk organisasi dan tidak dapat mengambil keputusan independen
- Entrepreneurship mampu menanggung risiko dan ketidakpastian bisnis, tidak seperti intrapreneur sebab perusahaan yang akan menanggung seluruh risikonya
- Entrepreneurship bekerja keras untuk memasuki pasar dengan sukses dan menciptakan tempat selanjutnya. Hal itu berbeda dengan intrapreneur yang bekerja untuk perubahan di seluruh organisasi untuk membawa inovasi, kreativitas, dan produktivitas
Tujuan Utama dari Intrapreneurship
Tujuan utama dari intrapreneur adalah mendorong inovasi di dalam perusahaan dengan memungkinkan karyawan memimpin proyek dan inisiatif baru.
Hal itu menggabungkan kreativitas dan inisiatif dari kewirausahaan dengan dukungan serta sumber daya dari organisasi yang sudah mapan.
Langkah tersebut bisa memberikan manfaat bagi perusahaan dan pelanggannya lewat eksplorasi sumber pendapatan baru, diversifikasi penawaran, serta peningkatan produktivitas dan keterlibatan.
Risiko Utama Intrapreneurship
Terkait risiko utamanya, intrapreneur mungkin kurang punya otonomi atas proyek mereka dan harus selaras dengan tujuan serta proses persetujuan perusahaan.
Di samping itu, mereka pun biasanya punya wewenang pengambilan keputusan yang lebih terbatas dan mungkin tidak memperoleh pengakuan penuh/imbalan finansial atas kesuksesan inisiatif mereka.
Apabila proyek-proyek mereka tidak berhasil maka kemajuan karier mereka bisa terhambat sehingga berpotensi mengakibatkan frustrasi dan penurunan motivasi.
Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar apa itu intrapreneurship yang penting untuk diketahui.