duniafinansial.com – Earning per share adalah salah satu rumus penting dalam sebuah investasi saham. Lantas, apa saja fungsi penting earning per share (EPS)?
Sebagai rumus perhitungan laba dan valuasi saham perusahaan, EPS menjadi sebuah indikator yang penting dalam mengetahui valuasi nilai suatu saham perusahaan.
Cara menghitung EPS pun sangat penting dipahami oleh investor mengingat bahwa tujuan utama suatu perusahaan, yaitu meraih keuntungan kepada pengelola dan pemegang saham berupa dividen.
Earning Per Share adalah
Pada dasarnya, earning per share adalah hasil perhitungan dari laba bersih perusahaan yang dibagi dengan jumlah saham beredar.
Istilah EPS ini juga disebut sebagai Laba per Saham. Investor pun dapat menghitung Laba per Saham perusahaan ini secara manual sesuai dengan laporan keuangan kuartal maupun tahunan.
Di samping itu, investor pun dapat menggunakan data yang ditampilkan di platform trading saham untuk menghitung Laba per Saham.
Biasanya, di platform itu akan ditampilkan nilai EPS saham tahunan. Kalau tahun ini masih berjalan maka perhitungan Laba per Saham berasal dari data periode sebelumnya.
Fungsi Earning Per Share bagi Perusahaan
Fungsi Laba per Saham sebetulnya bukan semata untuk menghitung laba perusahaan. Pasalnya, terdapat banyak kegunaan atau fungsi EPS lainnya, di antaranya sebagai berikut.
1. Menghitung Rasio P/E
Price to earnings ratio (rasio P/E) ditentukan menurut harga saham saat ini yang dibagi dengan Laba per Saham. Jika nilai rasio P/E kecil maka biasanya itu akan semakin lebih baik.
Sebagai contoh, saham PWON sekarang harganya Rp480 dan EPS sebesar 30 sehingga rasio P/E adalah 16.
Itu berarti bahwa waktu yang diperlukan oleh investor saham PWON dapat balik modal, yakni 16 tahun.
Biasanya, investor akan memilih saham dengan rasio P/E antara 5 hingga 15 tahun.
Akan tetapi, kalau price to earnings PWON tergolong rendah dibandingkan saham properti lain maka valuasinya disebut cukup murah.
2. Menghitung Rasio PEG
Rasio PEG atau price to earnings growth ratio adalah modifikasi rumus dari rasio P/E yang disesuaikan guna memprediksi pertumbuhan perusahaan setiap tahunnya.
Adapun rasio PEG dihitung dari P/E dibagi dengan pertumbuhan EPS tahunan yang dilihat menurut selisih persentase dari setiap periode.
3. Mengukur Kinerja Perusahaan
Sebetulnya, earning per share adalah parameter yang kurang tepat untuk membandingkan kinerja antar saham. Pasalnya, ia mudah dipengaruhi oleh aksi korporasi jangka pendek.
Meski demikian, Laba per Saham merupakan rasio komparatif yang cukup baik untuk mengukur kinerja perusahaan setiap tahunnya.
Di samping fungsi-fungsi di atas, Laba per Saham pun dapat dipakai untuk analisis fundamental lanjutan, misalnya rumus Dividend-adjusted PEG Ratio dan Earnings Yield.
Penyebab Kenaikan dan Penurunan Earning Per Share
Ketertarikan investor terhadap perusahaan juga dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan earning per share.
Dalam hal ini, kian tinggi Laba per Saham yang diberikan setiap tahunnya, kian tinggi pula kepercayaan investor.
Inilah sejumlah faktor yang menyebabkan kenaikan dan penurunan Laba per Saham yang penting diketahui.
1. Penyebab Kenaikan EPS
- Persentase penurunan pada jumlah lembar saham yang beredar lebih besar ketimbang menurunnya laba bersih
- Persentase peningkatan laba bersih lebih besar ketimbang persentase jumlah saham yang beredar
- Jumlah laba dan total lembaran saham yang sedang beredar mengalami penurunan
- Laba bersih perusahaan dan saham yang beredar mengalami penurunan
- Laba bersih meningkat dan jumlah lembaran saham biasa yang beredar dalam kondisi stagnan
2. Penyebab Penurunan EPS
- Laba bersih sedang stagnan dan jumlah lembaran saham biasa yang beredar mengalami peningkatan
- Laba bersih mengalami penurunan dan jumlah lembaran saham yang diedarkan stagnan
- Persentase penurunan laba bersih mengalami peningkatan daripada penurunan jumlah lembaran saham yang beredar
- Peningkatan jumlah lembar saham yang beredar dan lebih besar dari persentase kenaikan laba bersih
Rumus dan Cara Menghitung Earning Per Share
Adapun cara menghitung Laba per Saham, yakni berdasarkan data laba bersih perusahaan dan jumlah saham yang beredar pada kurun waktu sama.
Kedua komponen ini dapat dilihat di laporan keuangan kuartalan atau tahunan maupun dari platform trading saham.
Berikut ini rumus EPS yang sering digunakan:
EPS = Total laba bersih : Jumlah lembar saham yang beredar
Kalau perusahaan menerbitkan saham preferen maka cara menghitung EPS akan menjadi lebih rumit. Pasalnya, dividen untuk saham preferen mesti ditentukan dan dibayar terlebih dahulu ketimbang saham biasa.
Adapun rumus EPS yang dipakai untuk menghitung saham preferen adalah sebagai berikut:
EPS = (Total laba bersih - Dividen saham preferen) : Jumlah saham biasa
Lazimnya, data jumlah dan nilai dividen saham preferen akan dituliskan pada laporan keuangan perusahaan.
Contoh Perhitungan EPS
Misalkan PT ABC punya laba bersih sebesar $1 juta pada kuartal ketiga. Perusahaan pun mengumumkan dividen sebesar $250.000.
Sementara itu, total saham yang beredar adalah 11.000.000. Dengan demikian, EPS PT ABC adalah sebagai berikut
EPS = ($1.000.000 – $250.000) / 11.000.000
EPS = $0,068
Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar earning per share yang penting untuk diketahui.