Berapa Cabang Kopi Tuku? Yuk Cari Tahu Owner hingga Harganya

Berapa Cabang Kopi Tuku? Yuk Cari Tahu Owner hingga Harganya
Ilustrasi cabang Kopi Tuku (Foto: Canva Pro)

duniafinansial.com – Para pencinta kopi tentunya tidak asing lagi dengan brand Kopi Tuku yang sempat viral beberapa waktu lalu. Lantas, berapa cabang Kopi Tuku?

Memiliki rasa yang khas, Tuku Kopi memang sukses memikat hati banyak orang, utamanya para pencinta kopi asli Indonesia.

Kata “Tuku” dari gerai kedai kopi ini berarti “beli”, yang merupakan istilah dalam bahasa Jawa. 

Dengan misi sederhana untuk mengangkat biji lokal yang fokus 100% memakai kopi asli Indonesia, kedai kopi ini terus ramai pengunjung hingga saat ini.

Siapa Owner Tuku Kopi?

Sosok di balik Tuku Kopi, yaitu Andanu Prasetyo. Brand ini berada di bawah naungan PT Karya Tetangga Tuku, sebagai anak perusahaan dari PT Makna Angan Karya Andanu (MAKA).

Tyo, sapaan akrab Andanu Prasetyo, mendirikan PT MAKA ketika sedang mengerjakan tugas penelitian semasa kuliah. Ia sendiri alumnus S1 Business Universitas Prasetya Mulya.

Dari laman e-journal UAJY diketahui bahwa Tyo pada mulanya membuka bisnis distro bersama kakaknya.

Namun, haluannya berubah dan tempat itu diubah menjadi sebuah kafe yang dinamakan Toodz House.

Lantas, ia pun mulai mendalami ilmu tentang industri kopi. Hal itu karena dirinya melihat adanya potensi dalam bidang perkopian. 

Tyo pun kemudian ingin ikut andil dalam pengembangan industri kopi, utamanya kopi lokal alias asli Indonesia. Karena itu, ia lantas tertarik membuka usaha kopi yang kini diberi nama Kopi Tuku.

Sejarah Kopi Tuku

Dalam sejarahnya, Tuku kali pertama hadir di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Diluncurkan pada tahun 2015 silam, menu utama kedai ini adalah kopi susu dengan biji lokal yang memakai pemanis berupa gula aren.

Kopi Susu Tetangga menjadi menu andalan kedai ini, dengan sejarah yang tak kalah menarik. Hal itu karena ketika meraciknya, Tyo meminta saran dan pendapat dari para tetangganya. 

Singkat cerita, pada akhirnya, lahirlah cita rasa yang ada pada kopi tersebut.

Bukan hanya dalam kemasan sekali minum, Tuku pun menghadirkan produk berupa produk kopi susu botolan bernama “Tukucur”. 

Kopi tersebut dibuat dalam bentuk literan atau kemasan besar, dengan tujuan agar kemasannya dapat lebih ramah lingkungan, dengan cara mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sebagai kemasan.

Tuku sendiri telah memberikan warna baru bagi industri perkopian di tanah air. Adapun sebelum pandemi Covid-19, Tuku hanya melayani pemesanan offline.

Akan tetapi, ketika pandemi terjadi, yang kemudian menyebabkan transaksi jual beli tersendat, Tuku lantas melayani pembelian secara online.

Berapa Cabang Kopi Tuku?

Tuku kemudian berhasil meraih kesuksesan dan pada tahun 2020 lalu, cabang Kopi Tuku telah tersebar di 14 tempat di wilayah Jakarta Selatan dan Tangerang. 

Kedai kemudian terbagi menjadi toko online dan offline. Adapun di toko offline, para pengunjung dapat menikmati berbagai jenis kopi secara langsung. 

Di lain sisi, pada toko online, pelanggan hanya dapat memesan kopi secara online via aplikasi ojek online

Brand TUKU diketahui juga telah sukses membuka cabang di luar Jakarta, di antaranya Bekasi, Malang, Surabaya, dan sejumlah kota lainnya di Indonesia.

Tuku Kopi sendiri sukses membuat kopi dapat dinikmati sebagai gaya hidup semata, tetapi juga mengeratkan hubungan dengan lingkungan sekitar. 

Harapan tersebut kemudian membuat kedai kopi ini menyebut customer alias pelanggannya dengan “tetangga Tuku”.

Kenapa Kopi Tuku Viral?

Sebetulnya, ada banyak alasan di balik viralnya Tuku Kopi beberapa waktu lalu. Salah satunya, tentu saja, karena kunjungan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2017 silam.

Alhasil, kedai kopi ini pun semakin ramai dikunjungi, bahkan Tuku Kopi juga diberi julukan sebagai “Kopi yang Diminum Jokowi”.

Tuku Menggunakan Kopi Apa?

Pada dasarnya, Tuku menggunakan biji kopi dari jenis apa pun, mulai dari Lintong, Aceh, hingga Garut, asalkan memenuhi standar yang mereka tetapkan.

Pasti, kopi di Tuku haruslah 100% kopi arabika yang di-roasting medium dark dengan hadirnya rasa coklat, karamel, dan keasaman rendah.

Hal itu pun diketahui dari riset yang telah dilakukan sebab jenis rasa itu yang diinginkan oleh para konsumen.

Di samping itu, biji kopinya pun tidak harus specialty. Pasalnya, kopi tersebut nantinya akan ditambahkan gula. 

Selain itu, tujuannya adalah untuk menjaga supaya kopi tetap dapat dijual dengan harga yang relatif terjangkau.

Harga Kopi Tuku 1 Liter

Seperti disinggung tadi, saat ini Tuku telah menawarkan varian baru dengan nama “Tukucur”, dengan konsep kopi literan.

Dalam hal ini, konsumen akan membeli varian kopi mereka dalam kemasan 1 liter. Dengan kemasan botol besar, saat ini sejumlah varian TUKU dapat dinikmati dengan porsi yang lebih besar.

Varian Tukucur alias Tuku yang Dikucur ini pun dapat dinikmati bersama. Bukan hanya tersedia dengan varian Kopi Susu Tetangga, Tuku pun menghadirkan ukuran 1 liter untuk Teh Remon (Sereh & Lemon), Cokelat, Earl Grey Milk Tea, dan lainnya. 

Menariknya, kemasan plastik dari botol literan ini ternyata juga menggunakan 100% bahan daur ulang. Hal itu menjadi bukti nyata dari upaya Tuku untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi limbah plastik.

Adapun untuk varian Tukucur, sebaiknya segera dihabiskan dalam 3 hari. Hal itu agar kualitas kopi yang enak tetap terjaga dengan baik.

Mengutip informasi di situs Blibli.com, Kopi Tuku per 1 liternya ditawarkan pada harga yang beragam, bergantung dari jenis varian kopinya. Harganya mulai dari Rp55.000, Rp110.000, hingga Rp200.000.

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap terkait cabang Kopi Tuku yang penting diketahui.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index