Lump Sum adalah: Jenis Kontrak, Kelebihan, dan Contohnya

Lump Sum adalah: Jenis Kontrak, Kelebihan, dan Contohnya
Ilustrasi lump sum adalah (Foto: Canva Pro)

duniafinansial.com — Lump sum adalah istilah terkait jenis metode pembayaran yang sering dipakai dalam beragam transaksi. Lantas, apa saja jenis-jenisnya?

Biasanya, transaksi lump sum akan berlangsung dalam proses pengadaan dan melibatkan uang dalam jumlah yang lumayan besar. 

Uang itu kemudian akan dimanfaatkan untuk pembayaran barang dan jasa yang dalam kurun waktu tertentu dapat dipakai oleh pihak pembayar.

Istilah yang satu ini pun lebih sering digunakan di dunia konstruksi. Umumnya, para kontraktor adalah pihak yang melakukan cara pembayaran ini. 

Di samping itu, istilah ini juga kerap terdengar dalam hal pembiayaan uang perjalanan dinas dari kantor serta juga dipakai di dalam dunia investasi.

Lump Sum adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lump sum adalah uang yang dibayarkan sekaligus untuk semua biaya (transportasi, uang makan, dan sebagainya).

Sementara itu, dari Otoritas Jasa Keuangan mendefinisikannya sebagai jumlah uang yang dibayarkan sekaligus, tidak dengan diangsur.

Pada dasarnya, ini adalah metode pembayaran yang dilakukan dengan hanya satu kali bayar, sebagai lawan dari serangkaian pembayaran yang dilakukan dari waktu ke waktu (dengan angsuran).

Jenis-jenis Kontrak Lump Sum

Berikut ini adalah beberapa jenis kontrak atau transaksinya yang sering digunakan dan perlu diketahui.

1. Fixed Price

Ini merupakan kontrak pembayaran total berdasarkan jumlah keseluruhan biaya tanpa terkecuali. 

Biayanya mencakup biaya bahan, biaya sumber daya manusia, biaya administrasi, termasuk juga biaya-biaya lain yang dikhawatirkan akan muncul, misalnya biaya denda, biaya kerusakan, dan sebagainya.

Kalau transaksi dilakukan antar pihak yang berbeda bidang (contohnya pemerintah dan perusahaan konstruksi) maka fixed price menjadi metode pembayaran yang paling umum dilakukan.

Meski demikian, transaksi pembayaran dengan jenis kontrak seperti ini sebetulnya cukup rawan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sebab jumlahnya bisa di-markup dengan mudah.

2. Cost Plus Contract

Ini merupakan metode pembayaran total dengan menjumlahkan biaya produksi dan imbal jasa kepada orang yang memproduksi. Di dunia konstruksi bangunan, metode ini juga sering digunakan.

Dengan menggunakan metode ini, jumlah biaya langsung dan biaya tidak langsungnya harus rinci dan jelas. Dalam hal ini, pihak penerima tidak boleh menambahkan biaya risiko di atas bahan atau tenaga kerja.

Di samping itu, pada jenis pembayaran ini, biaya tenaga kerja akan lebih tinggi sebab tidak dimasukkan ke dalam hitungan total biaya, tetapi langsung ke kontrak.

3. Time and Materials Contract

Ini merupakan jenis kontrak yang sangat cocok jika kamu menjalankan proyek kecil dengan jumlah dana yang terbatas.

Biasanya, pada kontrak ini pemilik dan penerima dana menyepakati proyek selesai dengan waktu dan bahan-bahan tertentu. 

Sekiranya proyek tidak selesai dalam waktu dan bahan yang sudah disepakati, penerima dana pun wajib menerima konsekuensinya.

4. Unit Pricing Contract

Jenis kontrak berikut ini dianggap paling fleksibel dan aman dilakukan ketimbang beberapa metode sebelumnya.

Pada kontrak yang satu ini penerima dana melaksanakan proyek terlebih dulu dengan biaya pribadi, kemudian menetapkan harga jual per unit kepada pemesannya.

Biasanya, kontrak jenis ini sering digunakan dalam pembangunan komplek perumahan sehingga pihak kontraktor akan membangun rumah terlebih dahulu dengan dana milik mereka sendiri.

Selanjutnya, mereka pun akan menawarkan kepada orang-orang yang memesan dengan harga tertentu.

Kelebihan Kontrak Lump Sum

Di bawah ini adalah beberapa kelebihan yang perlu diketahui saat menggunakan jenis kontrak dengan hanya satu kali bayar.

1. Mengurangi Kendala Finansial

Kelebihannya yang pertama adalah minimnya kendala finansial yang dapat terjadi di kemudian hari. 

Pasalnya, kalau dana sudah siap 100% di awal maka pelaksana pun tidak perlu khawatir proyeknya akan tersendat lantaran terkendala biaya.

Di samping itu, jika suatu waktu ada kondisi darurat maka pelaksana pun tidak akan susah mengurus birokrasi pencairan dana sebab 100% dana telah berada dalam kendalinya.

2. Pelaksanaan Proyek Lebih Lancar

Kelebihan lainnya adalah bahwa proyek dapat lebih lancar untuk dilaksanakan sebab semua kebutuhan bisa dipenuhi dalam waktu singkat.

Melalui metode pembayaran ini, orang-orang dalam proyek pun tidak perlu takut jika hendak mengajukan kebutuhan sebab dananya sudah pasti ada dan disediakan.

3. Kontrol Keuangan Berada pada Pelaksana Proyek

Ketika menerapkan metode pembayaran ini, kendali keuangan 100% berada pada pelaksana proyek. 

Dalam hal ini, pemilik dana hanya mempunyai hak atas proyek, tetapi tidak memiliki hak terkait pengelolaan keuangannya.

Contoh Lump Sum

Setelah mengetahui pengertian hingga kelebihannya, kini saatnya untuk melihat contoh-contoh lump sum, antara lain sebagai berikut.

1. Konstruksi

Industri konstruksi dan pembangunan adalah sektor yang paling sering menggunakan metode ini.

Kontraktor pun biasanya akan menyepakati biaya terlebih dahulu dengan pemilik, termasuk pihak yang akan menjadi pendana proyek pertama.

Kalau kontraktor menjadi pendana pertama maka pilihan kontrak pembayaran paling amannya berupa fixed price atau unit pricing.

2. Teknologi

Metode ini juga sering ditemukan pada dunia teknologi. Biasanya, proyek-proyek teknologi yang dibayar dengan metode ini adalah proyek instansi pemerintah.

Contoh proyeknya, antara lain pembuatan vaksin, senjata, dan riset luar negeri. Untuk jenis kontrak sendiri bisa berupa cost plus contract atau time and materials.

3. Perbankan

Dunia perbankan nyatanya juga sering mempraktikkan kontrak yang satu ini. salah satu produk dunia perbankan yang menggunakan metode pembayaran ini adalah asuransi.

Pada asuransi, nasabah diharuskan membayar polis dengan jumlah tertentu setiap bulan. Pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu sesuai kesepakatan, contohnya 10 tahun. 

Jika nantinya dalam waktu pembayaran itu tidak terjadi pencairan asuransi maka polis akan dikembalikan. Dalam hal ini, pihak asuransi akan membayarkan premi sesuai kesepakatan.

4. Ketenagakerjaan

Di dunia ketenagakerjaan, penerapan metode pembayaran ini biasanya dilakukan pada pembayaran dana pensiun.

Perlu diketahui, memang ada cara pembayaran dana pensiun secara kontan, yang biasanya akan dilakukan oleh perusahaan swasta yang tidak memberlakukan adanya program pensiun di perusahaan mereka.

Umumnya, dana pensiun yang diterapkan berbentuk uang santunan atas pengabdian selama puluhan tahun atau pada jangka waktu tertentu. 

Di samping itu, dana santunan ini merupakan bentuk apresiasi maupun loyalitas, yang akan diberikan kepada karyawan setelah menyentuh usia yang telah ditetapkan. 

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar lump sum yang penting untuk diketahui.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index