duniafinansial.com — UMR terendah di Indonesia 2024 diketahui ada di wilayah Jawa Tengah. Diketahui, di provinsi tersebut, UMR terendah ada di 2 kabupaten.

Adapun di wilayah Jawa Tengah, UMR paling rendah ada di Kabupaten Banjarnegara dan Wonogiri.

Pada dasarnya, UMR adalah sebuah standar yang bisa digunakan untuk menilai kesejahteraan di suatu wilayah. 

Jika upah wilayah tersebut sangat terbatas maka bisa dipastikan bahwa kemampuan/daya beli masyarakat sekitar juga semakin rendah.

Apa Itu UMR?

Upah Minimum Regional atau UMR adalah batasan gaji terendah yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan di sebuah daerah. 

UMR dapat dibayangkan sebagai “harga dasar” yang menjadi patokan agar gaji karyawan tidak jatuh terlampau rendah.

UMR sendiri wajib diberikan oleh pengusaha/pelaku industri bagi karyawannya, dengan penetapan yang diatur pada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Dengan demikian, UMR pun berperan penting dalam melindungi para pekerja supaya gaji mereka setidaknya mencukupi kebutuhan dasar. 

Perlu diketahui, UMR akan diperbarui setiap tahun sehingga bagi calon pekerja atau pencari kerja, penting untuk terus update dengan informasi terkait besaran UMR. 

Sebagai tambahan informasi, penetapan UMR untuk tahun 2024 mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 51/2023, yang mengubah Peraturan PP No. 36/2021 tentang Pengupahan. 

Adapun besaran UMR di setiap kabupaten/kota ditentukan menurut 3 variabel utama, yakni inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentu.

Sementara itu, proses penetapan UMR di setiap daerah di Indonesia akan dilakukan oleh Dewan Pengupahan Daerah (DPD), yang terdiri dari perwakilan pemerintah daerah, pekerja, pengusaha, dan akademisi. 

Tujuan dari keberagaman perwakilan ini adalah guna memastikan bahwa berbagai perspektif diperhitungkan pada perumusan dan penetapan UMR nantinya.

Lantas, daerah mana saja di Indonesia yang punya UMR terendah pada tahun 2024? Simak pembahasannya di poin selanjutnya.

Daerah dengan UMR Terendah di Indonesia

Mengutip informasi dari laman Kementerian Ketenagakerjaan, rata-rata UMP tahun 2024 adalah sebesar Rp3.113.359,85. 

Di bawah ini adalah 5 provinsi dengan wilayah Kota/Kabupaten-nya dengan UMR terendah di Indonesia pada tahun 2024.

1. Jawa Tengah (Rp2.036.947)

UMR terendah 2024 di Indonesia ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Berikut ini rincian UMR terendahnya:

• Kabupaten Banjarnegara: Rp2.038.005
• Kabupaten Wonogiri: Rp2.047.500
• Kabupaten Sragen: Rp2.049.000
• Kabupaten Blora: Rp2.101.813
• Kabupaten Brebes: Rp2.103.100

2. Jawa Barat (Rp2.057.495)

• Kota Banjar: Rp2.070.192
• Kabupaten Kuningan: Rp2.074.666
• Kabupaten Pangandaran: Rp2.086.126
• Kabupaten Ciamis: Rp2.089.464
• Kabupaten Garut: Rp2.186.437

3. Daerah Istimewa Yogyakarta (Rp2.125.897,61)

• Kabupaten Gunungkidul: Rp2.188.041
• Kabupaten Bantul: Rp2.216.463
• Kabupaten Kulon Progo: Rp2.277.736,95
• Kabupaten Sleman: Rp2.315.976,39

4. Jawa Timur (Rp2.165.244,30)

• Kabupaten Situbondo: Rp2.172.287
• Kabupaten Sampang: Rp2.182.861
• Kabupaten Bondowoso: Rp2.183.590,00
• Kabupaten Pacitan: Rp2.199.337
• Kabupaten Pamekasan: Rp2.221.135

5. Nusa Tenggara Timur (Rp2.186.826)

Adapun UMK terendah di provinsi NTT ada di seluruh Kabupaten/Kota sebesar Rp2.186.826, kecuali di Kota Kupang, yakni sebesar Rp2.250.419.

Perbedaan UMR dengan UMK

Nah, sudah tahu kan sekarang di wilayah mana saja UMR terendah 2024 di Indonesia? 

Selanjutnya, jika kamu sering mendengar istilah UMR dan UMK maka keduanya sebetulnya punya beberapa perbedaan. Berikut ini beberapa perbedaan UMR dan UMK.

1. Upah Minimum Regional (UMR)

Upah Minimum Regional/UMR adalah gaji terendah yang harus dibayar oleh perusahaan di sebuah daerah. 

UMR sendiri mencakup seluruh kabupaten/kota di satu provinsi. UMR lazimnya berlaku untuk daerah-daerah dengan biaya hidup yang relatif sama.

2. Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK)

UMK pada dasarnya adalah varian dari UMR yang lebih spesifik, yang ditetapkan untuk masing-masing kota/kabupaten.

Dengan demikian, angkanya pun dapat berlainan antara masing-masing daerah di sebuah satu provinsi. 

UMK sendiri dirancang untuk lebih sesuai dengan kondisi ekonomi dan biaya hidup yang unik di setiap kota/kabupaten.

Sebagai contoh, UMR di satu provinsi boleh jadi sama untuk semua kabupaten/kota. Akan tetapi, UMK di kota besar, misalnya Jakarta, biasanya akan lebih tinggi ketimbang UMK di kabupaten yang lebih kecil di provinsi yang sama. 

Hal itu bisa terjadi karena biaya hidup di Jakarta yang jauh lebih tinggi. Maka dari itu, secara singkat dapat dikatakan bahwa UMR adalah batas gaji minimum yang berlaku di seluruh provinsi.

Adapun di lain sisi, UMK adalah batas gaji minimum yang berlaku khusus untuk masing-masing kota/kabupaten. 

Manfaat Penetapan UMR untuk Pekerja

Hadirnya UMR akan membantu para pekerja dalam memastikan keadilan antara kewajiban dan upah yang mereka peroleh. Berikut ini adalah beberapa manfaat UMR untuk pekerja.

1. Melindungi Diri dari Eksploitasi

Manfaat UMR bagi pekerja yang pertama, yakni melindungi diri dari eksploitasi. Para pekerja yang dilindungi oleh UMR akan terhindari dari tindakan eksploitasi/kesewenang-wenangan pihak perusahaan.

Pasalnya, perusahaan sendiri diwajibkan untuk membayar pekerja sesuai dengan standar pemerintah dan akan menerima sanksi jika melanggar hal tersebut.

2. Memenuhi Kebutuhan Hidup Sehari-hari

Manfaat lainnya dari UMR, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.  Seperti diketahui, penetapan Upah Minimum Regional sendiri sudah dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah Indonesia.

Keputusan itu pada dasarnya diambil dengan memperhitungkan bahwa upah tersebut layak dan bisa untuk memenuhi keperluan hidup para pekerja di wilayah tempat tinggal mereka.

3. Menjaga Kualitas dan Kesejahteraan Hidup

Manfaat berikutnya dari UMR, yakni untuk menjaga kualitas dan kesejahteraan hidup. 

Terlepas dari jumlahnya, penetapan UMR dilakukan dengan tujuan untuk menghindarkan pekerja dari jurang kemiskinan. 

Adapun nominal UMR yang telah sesuai standar gaya hidup setidaknya akan menghindarkan pekerja menjadi orang miskin struktural.

Manfaat Penetapan UMR untuk Perusahaan

Selain bagi para pekerja, penetapan UMR juga bermanfaat bagi perusahaan. Berikut ini beberapa manfaatnya.

1. Memastikan Perusahaan Memperlakukan Karyawan sesuai Regulasi

Manfaat UMR bagi perusahaan yang pertama, yaitu untuk memastikan bahwa perusahaan memperlakukan karyawan sesuai regulasi. 

Dengan hadirnya standar UMR dari pemerintah, perusahaan pun mampu menjalankan hak dan kewajiban kepada pekerja tanpa khawatir akan melewati batas kebijakan serta dikenai sanksi.

2. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan

Manfaat berikutnya adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

Artinya, jika sebuah industri sanggup membayar pekerjanya minimal sebesar UMR atau bahkan lebih maka hal itu memperlihatkan bahwa perusahaan punya kemampuan menghasilkan keuntungan dengan baik. 

Dengan demikian, nilai perusahaan di mata industri, kompetitor, dan investor nantinya akan ikut meningkat.

3. Menarik Minat Calon Karyawan 

Manfaat selanjutnya, yakni sebagai sarana untuk menarik minat calon karyawan. 

Pasalnya, bukan hanya karyawan yang sulit mencari pekerjaan sebab adakalanya perusahaan akan kesusahan dalam mencari SDM yang sesuai dengan kebutuhannya. 

Dalam hal ini, penetapan gaji sesuai UMR merupakan sebuah strategi supaya angkatan kerja minat menjadi karyawan di sebuah perusahaan.

4. Menurunkan Tingkat Turnover Karyawan

Manfaat terakhirnya, yakni untuk menurunkan tingkat turnover karyawan. Turnover yang terlalu tinggi bagi perusahaan menjadi cerminan ketidakberesan manajemen SDM internal.

Bukan itu saja, hal tersebut juga menunjukkan pemborosan biaya dan waktu rekrutmen. 

Melalui adanya gaji UMR, tingkat turnover karyawan pun dapat menurun. Pasalnya, para karyawan nantinya akan memperoleh upah sesuai dengan beban kerja mereka.

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar UMR terendah di Indonesia yang penting untuk diketahui.