duniafinansial.com – Ada banyak istilah di dunia ekonomi yang penting diketahui, di antaranya deflasi dan inflasi. Namun, banyak yang belum tahu arti dari kedua istilah ini.
Lazimnya, istilah-istilah tersebut muncul terkait pertumbuhan perekonomian sebuah daerah, wilayah, maupun negara.
Pada dasarnya, inflasi dan deflasi adalah kondisi-kondisi yang terkait dengan perubahan dalam tingkat harga barang dan jasa.
Berikut ini pembahasan selengkapnya terkait apa itu inflasi dan deflasi, mulai dari pengertian hingga cara mengatasinya.
Apa Itu Deflasi dan Inflasi?
Pada dasarnya, deflasi adalah kondisi ketika nilai mata uang meningkat, tetapi di lain sisi harga barang dan jasa terus menurun dari waktu ke waktu.
Deflasi adalah situasi sebaliknya dari inflasi. Adapun deflasi yang terjadi terus-menerus mengisyaratkan buruknya kondisi ekonomi di sebuah negara.
Di lain sisi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang terjadi bukan hanya 1 hari, melainkan terus-menerus untuk jangka waktu tertentu.
Biasanya, inflasi terjadi lantaran adanya tekanan dari sisi supply, permintaan, dan ekspektasi inflasi.
Penyebab Deflasi dan Inflasi
Berikut ini adalah beberapa penyebab deflasi dan inflasi yang penting untuk diketahui.
1. Penyebab Deflasi
Salah satu penyebab deflasi adalah terjadinya penurunan harga dalam jangka waktu yang lama untuk menarik perhatian konsumen.
Hal itu sendiri terjadi lantaran adanya persaingan ketat antara perusahaan dengan kompetitornya dan mereka pun menerapkan strategi penurunan harga.
Deflasi juga bisa terjadi karena adanya inovasi produk di sebuah perusahaan. Pasalnya, perusahaan sukses menekan biaya produksi hingga ke tingkat yang lebih efisien.
Terkait hal itu, perusahaan pun harus menurunkan harga barang dan jasa untuk disesuaikan dengan biaya produksi yang turun.
Penyebab terjadinya deflasi yang berikutnya adalah pasokan mata uang yang turun. Adapun Bank Indonesia memang harus menjaga jumlah mata uang yang beredar di masyarakat agar tidak terlalu tinggi dan rendah.
2. Penyebab Inflasi
Di lain sisi, penyebab inflasi salah satunya adalah karena jumlah uang yang beredar terlalu besar.
Dengan naiknya jumlah uang yang beredar, hal itu membuat terjadinya kenaikan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya inflasi. Hal itu pun berpengaruh terhadap nilai mata uang.
Di samping itu, inflasi pun dapat terjadi lantaran adanya utang nasional. Negara pun selalu menekan utangnya serendah agar tidak terjadi inflasi terus-menerus.
Faktor lainnya yang menyebabkan terjadi inflasi adalah terjadinya kenaikan permintaan terhadap barang dan jasa sehingga harga pun ikut naik.
Jenis-jenis Deflasi dan Inflasi
Ada beberapa jenis deflasi dan inflasi yang penting untuk diketahui, antara lain sebagai berikut.
1. Jenis-jenis Deflasi
Deflasi pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis, dengan penjelasan seperti berikut ini.
a. Deflasi Sirkulasi
Ini adalah kondisi yang terjadi karena adanya perubahan kesuksesan perekonomian menjadi kemunduran perekonomian. Hal itu disebabkan oleh daya produksi dan konsumsi yang tidak seimbang sehingga harga barang turun.
Kondisi ini pernah terjadi pada tahun 2008 lalu. Saat itu, ada banyak negara yang memproduksi minyak mentah sehingga hasil produksi berlebihan.
Hal itu pun membuat harga minyak menurun drastis. Akibat kondisi ekonomi yang tidak terkendali, banyak negara kemudian mengalami deflasi.
b. Deflasi Strategis
Ini adalah kondisi ekonomi yang menunjukkan akibat dari strategi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan Bank Sentral yang tidak sukses.
Penyebab utamanya, antara lain, karena adanya kebijakan menurunkan tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dan pemerintah.
Hal itu pun membuat banyak orang berlomba-lomba menabung di bank untuk meraih bunga yang tinggi.
Kondisi tersebut lantas membuat peredaran uang langka sehingga terjadi penurunan harga secara terus-menerus. Akibatnya, kondisi perekonomian negara pun tidak stabil.
2. Jenis-jenis Inflasi
Di lain sisi, inflasi bisa digolongkan menjadi 4 jenis, dengan penjelasan sebagai berikut.
a. Inflasi Ringan
Ini adalah jenis inflasi yang gampang dikendalikan dan belum terlalu mengganggu perekonomian sebuah negara.
Dalam kondisi ini, ada kenaikan harga barang atau jasa secara umum, yang biasanya di bawah 10% per tahun dan masih bisa dikendalikan.
b. Inflasi Sedang
Ini adalah jenis inflasi yang mampu menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap.
Meski demikian, jenis inflasi yang satu ini belum membahayakan aktivitas perekonomian negara. Inflasi ini ada di kisaran kenaikan harga 10%–30% per tahun.
c. Inflasi Berat
Ini adalah jenis inflasi yang dapat mengakibatkan kekacauan perekonomian di sebuah negara.
Lazimnya, kondisi ini menyebabkan masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan enggan menabung lantaran bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai inflasi.
Adapun dalam kondisi inflasi berat ini, kenaikan harga ada di kisaran 30%–100% per tahun.
d. Hyperinflation
Ini adalah jenis atau tingkatan inflasi yang sampai pada tahap kacaunya perekonomian sebuah negara.
Sekalipun sudah diterapkan kebijakan moneter dan fiscal, inflasi ini nyatanya memang sangat sulit untuk dikendalikan. Biasanya, inflasi ini ada di kisaran 100% lebih per tahun.
Dampak Deflasi dan Inflasi
Di bawah ini adalah beberapa dampak deflasi dan inflasi bagi perekonomian yang perlu diketahui.
1. Dampak Deflasi
Jika terjadi untuk jangka waktu yang lama maka biasanya deflasi akan berdampak buruk terhadap perekonomian sebuah negara.
Angka PHK pun meningkat dan angka pengangguran menjadi tinggi akibat adanya deflasi yang berlebihan. Kondisi tersebut juga bisa membuat harga upah minimum menjadi turun.
2. Dampak Inflasi
Dampak yang dirasakan dari terjadinya inflasi adalah penurunan daya beli masyarakat, utamanya pada kalangan menengah ke bawah.
Kalau masyarakat mengurangi belanja mereka maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat, bahkan stagnan.
Di samping itu, inflasi pun berdampak terhadap konsumen karena gaji/penghasilan mereka menjadi stagnan.
Di lain sisi, biaya pengeluaran sendiri akan membengkak seiring dengan naiknya harga barang dan jasa.
Bukan itu saja, inflasi pun akan berdampak terhadap kemampuan ekspor suatu negara. Pasalnya, biaya ekspor akan lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun sehingga devisa pun berkurang.
Cara Mengatasi Inflasi dan Deflasi
Berikut ini adalah cara untuk mengatasi inflasi dan deflasi yang bisa dilakukan pemerintah dan pebisnis.
1. Menghemat Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah harus membatasi pembelian atau permintaan barang dan jasa dalam rangka mengatasi inflasi.
Di samping itu, pemerintah pun dapat membatasi anggaran yang dikeluarkan untuk berbagai keperluan yang dianggap tidak perlu, misalnya studi banding.
2. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Pemerintah pun harus mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan jumlah produksi demi menambah jumlah barang.
Hal itu bisa dilakukan dengan cara memberikan premi/subsidi bagi perusahaan yang memenuhi kuota target tertentu.
Di samping itu, pemerintah juga dapat menurunkan bea masuk barang impor untuk mengatasi inflasi dan demi meningkatkan jumlah barang yang beredar.
3. Menaikkan dan Menurunkan Pajak
Pemerintah juga dapat menaikkan tarif pajak perusahaan jika terjadi kenaikan inflasi. Sementara itu, di ranah rumah tangga, tingkat konsumsi akan dikurangi dan dibatasi.
Hal itu pun akan berpengaruh terhadap turunnya harga barang dan jasa. Akan tetapi, kalau yang terjadi adalah deflasi maka pemerintah harus menurunkan tarif pajak agar perusahaan lebih agresif melakukan kegiatan usaha.
4. Menerapkan Kebijakan Moneter
Pemerintah juga harus menerapkan kebijakan moneter dalam upaya mengatasi deflasi.
Bank Indonesia dalam hal ini harus membuat peraturan yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat dan menstabilkan kondisi ekonomi.
Cara yang dapat dilakukan, antara lain, dengan menurunkan tingkat suku bunga sehingga masyarakat cenderung tidak menyimpan uang di bank, tetapi dipakai untuk berbisnis dan berbelanja.
5. Menaikan Nilai Upah Pekerja
Daya beli masyarakat akan meningkat dengan adanya kenaikan nilai upah. Hal itu pun dapat membuat perekonomian menjadi lebih baik.
Di samping itu, harga barang pun akan kembali normal karena permintaan dan penawaran mulai seimbang.
Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar apa itu deflasi dan inflasi yang penting untuk diketahui.