APBN Tetap Kredibel, Surplus Primer Rp18 T di Kuartal III 2025

Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:38:22 WIB
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: dok. Kemenkeu)

JAKARTA – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir triwulan ketiga 2025 menunjukkan resiliensi yang kuat dengan postur fiskal yang tetap adaptif dan kredibel. 

Pemerintah berhasil mengendalikan defisit anggaran di level Rp371,5 triliun atau 1,56 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), jauh di bawah proyeksi akhir tahun sebesar 2,78 persen.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dalam Konferensi Pers APBN KiTa pada Selasa (14/10), menyatakan bahwa capaian ini menegaskan keberhasilan pemerintah dalam menyeimbangkan antara stimulus pemulihan ekonomi dan penjagaan kesinambungan fiskal.

"Ini menunjukkan APBN tetap adaptif dan kredibel," ujar Menkeu Purbaya. Keberhasilan ini juga tercermin dari Keseimbangan Primer yang mencatatkan surplus sebesar Rp18 triliun.

Di sisi lain, tantangan datang dari sisi penerimaan. Realisasi Pendapatan Negara yang mencapai Rp1.863,3 triliun (65,0% dari outlook) tercatat lebih rendah secara nominal dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Tekanan utama tersebut bersumber dari penurunan harga komoditas global yang berdampak pada penerimaan perpajakan, khususnya di sektor migas dan tambang," jelasnya.

Meski penerimaan dari sektor komoditas seperti batu bara dan sawit tertahan, sektor manufaktur dan jasa masih menunjukkan kontribusi positif.

Dari sisi belanja, efektivitas tetap menjadi prioritas. Realisasi Belanja Negara telah mencapai Rp2.234,8 triliun (63,4% dari outlook), yang didorong oleh pelaksanaan program prioritas, penyaluran bantuan sosial, dan percepatan belanja modal untuk infrastruktur. 

Sementara itu, Transfer ke Daerah juga berjalan optimal dengan realisasi mencapai Rp648,4 triliun atau 74,6 persen dari pagu yang ditetapkan.

Terkini