Rabat Artinya Apa? Kenali Ciri, Fungsi, dan Cara Hitungnya

Rabu, 02 Oktober 2024 | 14:06:40 WIB
Ilustrasi rabat artinya (Foto: Canva Pro)

duniafinansial.com — Dalam dunia jual beli atau perdagangan, rabat artinya adalah potongan harga yang diberikan oleh pihak penjual kepada pembeli.

Akan tetapi, masyarakat masih banyak yang menganggap bahwa rabat (rebate) yang dimaksud di sini sama dengan diskon maupun cashback.

Lazimnya, strategi ini akan dilakukan oleh penjual dengan tujuan untuk menjaga keuntungan sekaligus mempertahankan konsumen.

Pada dasarnya, potongan harga pun akan diberikan oleh pihak penjual demi menjaga agar harga barangnya tetap kompetitif atau punya daya saing di pasaran.

Rabat Artinya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rabat artinya adalah potongan harga. Dalam praktiknya, potongan harga ini hampir sama dengan cashback.

Adapun cashback sendiri merupakan strategi pengembalian uang tunai saat pelanggan membeli barang atau jasa dengan jumlah yang besar.

Sementara itu, bentuk rebate ini bisa saja berupa persentase tertentu dari harga asli maupun jumlah tetap yang dikurangkan. 

Di samping itu, pemberian rebate ini juga akan menjadi wewenang produsen atau penjual sepenuhnya.

Perbedaan Rabat dengan Diskon dan Cashback

Meski sering dinilai sama, sebetulnya ada perbedaan antara rebate dengan diskon dan cashback.

Adapun pada diskon, nilai pembayarannya akan dipotong langsung dari besaran nilai diskon, sementara rebate melakukan hal yang sebaliknya.

Pasalnya, harga yang dibayar tetap sama, tetapi nantinya penerima rebate akan memperoleh potongan harga yang dapat diuangkan pada waktu yang sudah ditetapkan oleh pemberi rebate.

Perlu diketahui, secara umum, rebate hampir mirip dengan cashback, yaitu penundaan potongan harga. 

Metode yang satu ini diberikan dengan cara mengembalikan sebagian dana yang dibayarkan oleh konsumen.

Ringkasnya, rebate adalah bentuk potongan harga yang didapatkan oleh pelanggan jika membeli sebuah produk dengan jumlah yang besar atau banyak. Karting sendiri lazimnya berbentuk lembaran kartu atau kupon.

Ciri-ciri Rabat

Berikut ini ciri-ciri tertentu dari rebate yang efektif dan perlu diperhatikan.

1. Tujuan Jelas

Adapun setiap penawaran rebate harus punya tujuan yang jelas, baik untuk menarik pelanggan baru, mempromosikan produk tertentu, maupun untuk meningkatkan penjualan secara umum.

2. Batas Waktu

Sebaiknya, penawaran rebate pun memiliki batas waktu tertentu. Tujuannya agar bsia menciptakan urgensi bagi pelanggan untuk segera membeli produk.

3. Transparansi

Setelah rebate diberikan, informasi terkait harga asli dan harga setelahnya harus jelas dan gampang diakses oleh pelanggan.

4. Kombinasi yang Bijak

Pada rebate, pilihannya dapat beragam, misalnya memberikan diskon kepada pelanggan yang sudah berlangganan newsletter atau memberikan cashback untuk pembelian di atas jumlah tertentu.

Fungsi Rabat

Sebagai salah satu teknik pemasaran, rebate memiliki beberapa fungsi penting yang perlu diketahui, di antaranya seperti berikut.

1. Meningkatkan Penjualan

Fungsi utama dari penerapan rebate, yakni untuk meningkatkan penjualan. Memberikan potongan harga kepada konsumen bisa mendorong mereka untuk melakukan pembelian yang mungkin sebelumnya tertunda/diabaikan.

Melalui rebate, kamu dapat menarik para calon pelanggan potensial sehingga bisa menaikkan penjualan. 

Dengan rebate yang menarik, pelanggan pun tidak akan berpikir dua kali untuk membeli produk yang kamu tawarkan.

2. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Dengan memberikan rebate secara konsisten kepada konsumen, hal itu bisa menciptakan rasa loyalitas. 

Pelanggan pun cenderung akan kembali kalau mereka merasa mendapat istimewa dan nilai lebih dari transaksi pembelian.

Di situlah pentingnya nilai rebate yang kamu berikan sebab kalau pelanggan merasa sesuai maka mereka tidak akan ragu lagi untuk membeli kembali (repeat order). 

Karena itu, kamu pun harus menggunakan rebate untuk meningkatkan loyalitas dan kesetiaan pelanggan.

3. Mengurangi Stok Barang

Di samping itu, rebate pun sangat dalam membantu mengurangi stok barang yang mungkin telah mendekati masa akhir atau ingin segera diganti dengan produk baru. 

Dengan memberikan penawaran menarik, kamu bisa mempercepat perputaran barang di toko atau gudang kamu.

Melalui pemberian rebate, stok barang pun tidak akan menumpuk dan kamu akan tetap mencapai target penjualan yang relevan.

4. Keuntungan Cair Lebih Cepat

Sekalipun pengurangan harga bisa berdampak terhadap margin keuntungan, tetapi pemberian rebate pada dasarnya akan membantu mendapatkan arus kas lebih cepat. 

Pada bisnis, likuiditas sangat penting dan rebate bisa menjadi daya tarik untuk pembayaran lebih awal dari pelanggan.

Jenis Rabat

Setelah memahami apa saja fungsinya, selanjutnya juga penting untuk mengetahui jenis-jenis rebate berikut ini.

1. Volume-Based

Ini merupakan jenis rebate yang diberikan apabila seseorang membeli dalam jumlah yang ditentukan.

Pemberian rebate nantinya akan diberlakukan dengan minimal pembelian maupun jumlah yang banyak. 

Contohnya, potongan harga yang akan diberikan untuk pembelian produk minimal 1.000 pcs.

2. Revenue-Based

Ini merupakan jenis rebate yang ditentukan dari jumlah uang yang akan dibayarkan. Hal itu berbeda dengan jenis rebate volume-based yang ditentukan dari jumlah barang yang dibeli.

3. Growth-Based

Ini merupakan potongan harga diberikan berdasarkan pertumbuhan pendapatan tahunan. Misalnya, tersedia potongan harga sebesar 2% pada pendapatan saat ini ketika jumlah pendapatan melebihi 10.000 unit.

4. Flat Rebate

Ini merupakan potongan harga untuk mencapai batas tertentu. Jenis rebate ini bisa digunakan untuk pembayaran dalam skala tertentu.

Contohnya, menawarkan potongan harga 1 juta untuk produk X dan potongan 2 juta untuk harga Y. 

Adapun penawaran potongan harga bisa diberikan setelah melebihi jumlah total pembelian lebih dari angka tertentu.

Rumus dan Cara Menghitung Rabat

Berikut ini adalah rumus dan cara menghitung rebate.

Rumus:

Rebate= % rebate x harga kotor dan harga bersih = harga kotor - rebate

Keterangan:

  • Harga bersih adalah harga setelah mendapatkan potongan rebate
  • Harga kotor adalah harga sebelum mendapatkan potongan rebate

Contoh soal: Ibu Jeni ingin membeli baju di sebuah toko. Harga baju tersebut tertulis sebesar Rp140.000 dan diskon 20%. Berapa besaran diskon yang diterima Ibu Jeni?

Penyelesaian:

Harga kotor Rp140.000

rebate (diskon) = 20%

Diskon = % Diskon x Harga Kotor

= 20% x 140.000 = Rp28.000

Maka diskon yang didapatkan Ibu A adalah sebesar Rp28.000.

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar apa itu rabat yang penting untuk diketahui.

Terkini