Mengenal Arti Akumulasi, Jenis, Contoh, dan Cara Hitungnya

Jumat, 27 September 2024 | 17:54:22 WIB
Ilustrasi arti akumulasi (Foto: Canva Pro)

duniafinansial.com — Konsep akumulasi (accumulation) sering terdengar dalam dunia keuangan, matematika, dan kehidupan. Namun, apa arti akumulasi?

Pada dasarnya, istilah ini punya arti yang mendalam dan penting dalam beragam konteks bidang. 

Biasanya, istilah accumulation kerap diartikan sebagai jumlah maupun gabungan dari sesuatu. Kata ini pun bisa berarti sebagai penambahan berkala, contohnya pengembalian atau bunga deposito. 

Arti Akumulasi

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti akumulasi adalah mengumpulkan, menimbun, penghimpunan; sebagai modal. 

Secara umum, kata ini berarti kegiatan mengumpulkan sesuatu untuk tujuan menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi di masa depan.

Istilah accumulation mengacu pada proses/hasil dari pengumpulan maupun penumpukan sebuah entitas/elemen. 

Biasanya, accumulation kerap dikaitkan dengan penimbangan, pertumbuhan, atau bahkan pembangunan dalam berbagai konteks. 

Di sektor keuangan, konsep accumulation merupakan kunci dari pertumbuhan kekayaan jangka panjang. 

Dengan investasi yang cerdas dan konsisten, seseorang bisa mendapatkan keuntungan yang meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu. 

Contohnya adalah investasi pada saham, obligasi, atau reksa dana yang mampu menghasilkan keuntungan yang akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Sementara itu, dalam konteks ilmiah atau matematika, accumulation sering kali mengacu pada penjumlahan berulang dari sebuah nilai maupun elemen.

Jenis-jenis Akumulasi

Berikut ini adalah beberapa jenis accumulation yang penting untuk diketahui.

1. Akumulasi Parkir

Ini merupakan salah satu jenis accumulation yang diperlukan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang parkir di lahan yang tersedia dengan selang waktu tertentu.

Adapun data dikumpulkan dengan cara menghitung kendaraan yang sudah memanfaatkan lahan parkir ditambah kendaraan yang masuk. 

Lantas, accumulation ini akan dikurangi dengan kendaraan yang keluar. Lantas, akan muncul hasil penjumlahan maksimum dari kendaraan yang parkir pada hari dan waktu tertentu.

2. Akumulasi Modal

Jenis accumulation yang paling familia ini adalah investasi dalam bentuk barang-barang modal yang mampu menaikkan stok, modal, output, dan pendapatan. 

Tentunya, jenis accumulation yang satu ini menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, ia akan mempengaruhi permintaan dan menciptakan produksi.

3. Akumulasi Biaya

Cost accumulation adalah kumpulan data biaya yang diatur lewat beberapa cara sistem akuntansi. 

Setelah dikumpulkan, manajer dibantu akuntan akan membebankan biaya ke objek biaya untuk membantu membuat keputusan strategis.

4. Penyusutan

Adapun jenis accumulation yang berikut ini adalah kumpulan beban penyusutan periodik.

Dengan demikian, pada akhir tahun pertama aset dimanfaatkan, besarnya jenis accumulation ini adalah sama dengan besarnya beban penyusutan selama tahun pertama pemakaian.

Contoh Akumulasi

Seorang investor boleh jadi memiliki beberapa jenis accumulation yang terjadi sekaligus. Misalkan seorang investor tertarik membeli saham PayPal Holdings Inc. (PYPL) sebagai investasi jangka panjang dalam portofolionya. 

Penambahan saham ini ke dalam portofolio mereka yang sudah ada merupakan bentuk accumulation saham. Mereka pun memiliki lebih banyak saham seiring berjalannya waktu.

Investor itu mungkin juga memutuskan untuk membeli PayPal setelah melihat orang lain mulai melakukan accumulation terhadap saham tersebut. 

Hal itu menunjukkan bahwa saham tersebut sedang dalam tren naik dan harga bergerak lebih tinggi.

Investor mencatat bahwa saham telah menembus level resistensi di sekitar $89 dan terus naik sejak saat itu.

Mereka pun memulai pembelian pada harga $91. Harga saham sempat stagnan, tetapi kemudian kembali naik. 

Investor membeli lagi pada harga $95. Saham terus menunjukkan kinerja baik, dan mereka memutuskan untuk membeli lagi pada harga $101.

Adapun jenis pembelian yang dilakukan dalam beberapa transaksi ini disebut accumulation

Mereka tidak membeli saham sekaligus, tetapi menyebarkan pembelian dalam beberapa transaksi yang meningkatkan jumlah saham mereka seiring waktu.

Cara Menghitung Akumulasi

1. Berikut ini adalah contoh untuk accumulation parkir.

Rumus= X + Ei - Ex

Keterangan:

  • X = jumlah kendaraan yang sudah ada
  • Ei = jumlah kendaraan yang masuk areal parkir
  • Ex = jumlah kendaraan yang keluar areal parkir

Diketahui:

X = 130 kendaraan

Ei = 30 kendaraan

Ex = 0 kendaraan

Accumulation parkir = 130 + 30 - 0 = 160 kendaraan

2. Berikut ini contoh untuk accumulation modal untuk membuat usaha keripik tempe:

  • Biaya renovasi outlet Rp3.000.000
  • Kompor dan tabung gas Rp550.000
  • Etalase Rp1.500.000

Pembelian peralatan:

  • Penggorengan besar (min. diameter 60 cm) 2 × Rp100.000 = Rp200.000
  • Sodet 2 × Rp20.000 = Rp40.000
  • Pisau besar 4 × Rp50.000 = Rp200.000
  • Talenan 4 x Rp20.000 = Rp80.000
  • Saringan 2 × Rp25.000 = Rp50.000
  • Wadah tempe dan adonan bumbu Rp50.000
  • Timbangan Rp75.000
  • Total Investasi: Rp5.745.000

Biaya operasional per bulan

A. Biaya Tetap

  • Penyusutan etalase 1/36 × Rp1.500.000 = Rp41.700
  • Penyusutan kompor gas 1/36 × Rp550.000 = Rp15.700
  • Penyusutan peralatan 1/12 × Rp695.000 = Rp58.000
  • Gaji karyawan 3 orang x Rp500.000 = Rp1.500.000
  • Total Biaya Tetap Rp1.615.400

B. Biaya Variabel

  • Bahan baku (tempe dan bumbu-bumbu) Rp200.000 x 30 hari = Rp6.000.000
  • Minyak goreng 10 kg x Rp7.500 x 30 = Rp2.250.000
  • Minyak tanah 12 L x Rp3.000 x 30 = Rp1.080.000
  • Biaya pengemasan Rp500.000
  • Biaya listrik dan air Rp300.000
  • Biaya transportasi Rp200.000
  • Biaya komunikasi Rp100.000
  • Biaya promosi Rp200.000
  • Biaya gas Rp250.000
  • Total Biaya Variabel Rp10.880.000
  • Total Biaya keseluruhan: Rp12.495.400

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar arti akumulasi yang penting untuk diketahui.

Terkini