duniafinansial.com — Bidang usaha adalah hal yang penting untuk diketahui oleh mereka yang ingin merintis sebuah bisnis atau usaha. Lantas, apa saja contohnya?
Pada dasarnya, bidang usaha meliputi sejumlah industri dan sektor yang beragam, yang masing-masing di antaranya punya peran dan dampak masing-masing untuk menggerakkan roda perekonomian.
Dengan memahami jenis-jenis usaha, hal itu akan membantu seorang calon pebisnis untuk memahami persyaratan serta peraturan yang berlaku.
Di samping itu, pebisnis pun akan terbantu dalam membuat rencana bisnis yang tepat. Ringkasnya, memahami jenis bisnis sangat penting bagi keberhasilan bisnis.
Bidang Usaha adalah
Bidang usaha adalah sektor atau industri tertentu di dalam perekonomian yang terfokus pada kegiatan bisnis yang sama atau terkait.
Secara umum, bentuknya mencakup beragam jenis perusahaan atau organisasi yang beroperasi dengan kegiatan yang sama atau mirip dalam hal produk, layanan, maupun pasar target.
Contohnya ada di sektor perbankan, manufaktur, teknologi informasi, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Pada dasarnya, masing-masing sektor bisnis punya karakteristik tersendiri, termasuk regulasi khusus, tren pasar, dan dinamika industri.
Lebih jauh, pemahaman yang mendalam mengenai sektor bisnis sangat penting untuk merancang strategi yang efektif, mengidentifikasi peluang pasar, dan mengatasi tantangan yang bisa saja muncul.
Jenis Bidang Usaha
Berikut ini adalah jenis-jenis bidang usaha yang penting untuk diketahui.
1. Pertanian
Bidang pertanian adalah jenis dari sektor agraris dan bidang yang satu ini boleh disebut yang paling banyak dijumpai di Indonesia.
Usaha pertanian merupakan suatu kegiatan usaha yang memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.
Lokasi usaha pertanian ini biasanya dilakukan di sawah, ladang, kebun, maupun tegalan (lahan kering). Berikut ini contoh jenis usahanya:
- Perkebunan jeruk
- Perkebunan kopi
- Perkebunan kelapa sawit
- Budidaya tanaman hias
- Tanaman dan sayuran hidroponik
2. Peternakan
Jenis sektor bisnis yang satu ini membudidayakan hewan ternak untuk dikonsumsi. Ditinjau dari sisi pengelolaan, usaha peternakan dapat digolongkan menjadi peternak hewan kecil, peternak hewan besar, dan peternak unggas.
Berikut ini beberapa contoh usaha ternak:
- Ternak ayam potong ataupun ayam petelur
- Ternak kambing
- Ternak sapi
- Ternak bebek
- Peternakan kelinci
3. Perikanan
Sektor perikanan termasuk jenis sektor bisnis berikutnya, yang terbagi ke dalam jenis usaha perikanan air tawar dan perikanan air laut. Inilah contoh usaha perikanan:
- Bisnis budidaya ikan gurame
- Budidaya ikan lele
- Budidaya ikan hias
- Komoditas perikanan air laut tangkap, misalnya ikan tuna, ikan cakalang, ikan teri, dan lainnya
4. Perdagangan
Perdagangan adalah sektor usaha dengan kegiatan utama berupa transaksi barang maupun jasa. Tujuannya adalah untuk memperoleh laba usaha.
Dari segi jumlah barang yang diperjualbelikan, contoh usaha di sektor perdagangan ini terbagi menjadi 3, yaitu:
- Pedagang kecil (warung atau toko kelontong, kios, dan pedagang kaki lima)
- Pedagang menengah (agen dan distributor)
- Pedagang besar (pedagang yang lingkup usahanya sudah melakukan perdagangan ekspor dan impor)
5. Perindustrian
Aktivitas industri secara umum adalah sebuah kegiatan untuk menghasilkan barang, baik pengolahan bahan baku, menjadi barang setengah jadi, maupun menjadi barang jadi.
Bisnis yang satu ini pun menjadi kegiatan untuk menghasilkan nilai tambah atas barang untuk menghasilkan laba.
Mengacu pada jenisnya, sektor industri digolongkan menjadi industri kecil, aneka industri, industri kimia dasar, hingga industri mesin, dan logam dasar. Berikut ini contoh usaha sektor industri:
- Bisnis makanan dan minuman
- Bisnis industri tekstil (pakaian, celana, tas, dan lain-lain)
- Bisnis alat kesehatan
6. Pertambangan
Pertambangan adalah salah satu sektor usaha yang sangat menguntungkan. Di samping digunakan di dalam negeri, hasil pertambangan pun sering diekspor (jika kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi).
Berikut ini beberapa contoh usaha pertambangan:
- Penambangan batu bara
- Penambangan minyak bumi
- Penambangan gas alam
- Penambangan logam mulia seperti emas
- Galian mineral
7. Bisnis Transportasi
Transportasi adalah jenis sektor usaha yang menyediakan jasa pengangkutan maupun pemindahan barang atau manusia.
Menurut jenisnya, ada jenis jasa transportasi darat, jasa transportasi laut, dan jasa transportasi udara. Berikut ini contoh usaha bidang transportasi:
- Bus pariwisata
- Ojek online (ojol)
- Kapal laut
- Bisnis penerbangan pesawat
8. Sektor Pariwisata
Bidang pariwisata merupakan sektor usaha yang memanfaatkan alam sebagai daya tarik wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.
Daya tarik ini dapat dilihat dari tatanan sosial dan budaya masyarakatnya, karya seni, adat istiadat, maupun hasil kreativitas sebuah objek wisata. Inilah contoh usaha sektor pariwisata:
- Bisnis tempat penginapan
- Jasa konsultan pariwisata
- Penyelenggaraan berbagai kegiatan hiburan dan rekreasi
- Tour guide
- Penyewaan perlengkapan selam
9. Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
Bisnis yang satu ini menerapkan teknologi, informasi dan komunikasi sebagai alat bantu agar organisasi itu dapat berjalan dan berkembang.
Dengan berkembangnya teknologi, informasi, dan komunikasi, hal itu sekaligus menjadi saksi atas perubahan maupun kemajuan zaman. Berikut ini contoh usaha bidang informasi, teknologi, dan komunikasi:
- Web development
- Production house
- Bisnis SEO konsultan
- Bisnis jasa desain grafis
10. Sektor Jasa
Ini merupakan sektor usaha yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Jenis usaha ini tidak menghasilkan barang, tetapi memberikan sebuah layanan. Inilah contoh usaha bidang jasa:
- Bisnis salon
- Bisnis event organizer
- Bisnis photo studio (fotografi)
- Jasa pembuatan website
- Bisnis laundry
11. Sektor Usaha Formal
Usaha formal merupakan sektor usaha yang memperoleh izin dari pemerintah maupun pihak berwenang.
Adapun perizinannya bisa dalam bentuk akta pendirian dari notaris, yang juga terdaftar di kantor pemerintahan. Berikut ini beberapa contoh usaha formal:
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
- Perseroan Terbatas (PT)
- Commanditaire Vennootschap (CV) atau Persekutuan Komanditer
- Firma
- Koperasi
12. Sektor Usaha Informal
Adapun sektor usaha informal adalah bentuk usaha yang biasanya banyak ditekuni oleh masyarakat yang kurang di dalam pendidikan, minim modal, atau tidak punya tempat usaha tetap.
Sektor usaha informal ini pun terbuka bagi siapa saja, dengan contoh seperti berikut:
- Pedagang kaki lima
- Penjual asongan atau pedagang keliling
- Tukang parkir
Cara Memilih Bidang Usaha yang Cocok
Di bawah ini merupakan beberapa cara untuk memilih bidang usaha yang sesuai atau cocok dengan bisnis yang akan dirintis.
1. Kenali Passion dan Minat
Pertimbangkan apa yang sesuai dengan minat dan passion. Kalau kamu bekerja di bidang yang kamu nikmati maka kemungkinan besar kamu akan lebih termotivasi dan puas.
2. Evaluasi Keahlian dan Keterampilan
Adapun cara berikutnya adalah dengan meninjau keahlian dan keterampilan yang kamu punya.
Pilih juga sektor usaha yang memungkinkan kamu memanfaatkan keunggulan dan keahlianmu secara optimal.
3. Analisis Pasar dan Tren Industri
Kemudian, lakukanlah riset pasar untuk mengidentifikasi tren industri dan peluang pertumbuhan.
Adapun pertimbangkan permintaan pasar dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
4. Pelajari Persaingan di Pasar
Selanjutnya, tinjaulah persaingan di dalam bidang usaha yang kamu pertimbangkan. Pilih pula bidang yang tidak hanya sesuai dengan minat, tetapi juga memberikan peluang keberhasilan yang baik.
5. Perhitungkan Potensi Keuntungan dan Risiko
Cara lainnya, yaitu dengan meninjau potensi keuntungan dan risiko dari setiap sektor usaha.
Pertimbangkan pula faktor ekonomi, regulasi, dan faktor risiko lainnya sebelum mengambil keputusan.
6. Pertimbangkan Faktor Keberlanjutan dan Pertumbuhan
Berikutnya, pilihlah sektor usaha yang punya potensi pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.
Dalam hal ini, hindarilah bidang yang mungkin mengalami penurunan permintaan atau keberlanjutan yang tidak pasti.
7. Konsultasi dengan Ahli atau Mentor Bisnis
Kamu pun bisa mengajukan pertanyaan dan memperoleh nasihat dari ahli atau mentor bisnis yang sudah berpengalaman di bidang tertentu.
Tentunya, dari mereka kamu nantinya akan mendapatkan wawasan berharga dan pandangan yang objektif.
8. Evaluasi Modal dan Sumber Daya yang Dimiliki
Selanjutnya, tinjaulah modal dan sumber daya yang kamu punya. Pastikan bahwa kamu punya cukup modal dan kemampuan untuk memulai dan menjalankan bisnis di bidang tertentu.
9. Pertimbangkan Aspek Pribadi dan Gaya Hidup
Langkah lainnya adalah evaluasi terkait bagaimana bisnis yang kamu pilih akan mempengaruhi gaya hidup dan kehidupan pribadi kamu.
Dalam hal ini, pertimbangkan faktor-faktor seperti jam kerja, perjalanan, serta fleksibilitas.
10. Lakukan Uji Coba atau Magang
Adapun sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan untuk melakukan uji coba atau magang di sektor usaha yang kamu pertimbangkan.
Hal itu akan memberikan gambaran langsung tentang pekerjaan dan lingkungan bisnis.
Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar bidang usaha yang perlu diketahui.