Biaya Overhead Pabrik adalah: Jenis hingga Cara Hitungnya

Senin, 23 September 2024 | 17:39:05 WIB
Ilustrasi biaya overhead pabrik adalah (Foto: Canva Pro)

duniafinansial.com — Biaya overhead pabrik adalah salah satu biaya operasional di dalam sebuah perusahaan atau bisnis. Apa saja jenis dan cara hitungnya?

Biaya overhead pabrik (BOP) pada dasarnya berperan penting dalam operasional usaha, tetapi biaya ini tidak terkait langsung dengan proses produksi.

BOP biasanya ada di dalam pembukuan akuntansi produksi, yang menjadi salah satu komponen utama dalam perhitungan biaya produksi. 

Pada dasarnya, biaya ini akan dikeluarkan selama proses produksi, di luar biaya tenaga kerja langsung dan bahan baku langsung. 

Nantinya, biaya ini akan akan dibebankan secara khusus untuk kemudian dijadikan salah satu perhitungan biaya produksi per produk atau per unit.

Biaya Overhead Pabrik adalah

Pada dasarnya, biaya overhead pabrik adalah jenis pengeluaran yang tidak terkait secara langsung dengan proses produksi barang maupun jasa. 

Biasanya, biaya ini dimiliki oleh setiap perusahaan serta berasal dari divisi pendukung produksi dalam perusahaan itu.

Contoh biayanya adalah biaya untuk fasilitas tambahan dalam proses produksi, biaya asuransi, pajak, dan jenis biaya lainnya.

Meski tidak terkait langsung dengan produksi, tetapi usaha bisa tetap beroperasi salah satunya dengan adanya BOP sehingag biaya ini tetap harus dianggarkan oleh setiap perusahaan.

Jenis Biaya Overhead Pabrik

Rencana anggaran usaha tentunya dimiliki oleh setiap perusahaan maupun pabrik. Untuk  memudahkan prosesnya, salah satu caranya yang bisa dilakukan adalah dengan mengelompokkan biaya overhead.

Pada dasarnya, BOP akan dikelompokkan dalam 3 bagian berbeda dengan berbagai elemen penyusunnya. Berikut ini elemen BOP di setiap kelompoknya.

1. Berdasarkan Sifatnya

Adapun menurut sifatnya, BOP terbagi menjadi 3 elemen berbeda, yakni sebagai berikut:

  • Biaya bahan pendukung atau penolong, yakni bahan yang bukan merupakan hasil produksi maupun bahan yang bernilai lebih kecil ketimbang harga keseluruhan produk
  • Biaya untuk tenaga kerja tidak langsung, yakni tenaga kerja yang nominal upahnya tidak bisa dihitung secara langsung berdasarkan hasil produksi
  • Biaya perawatan/pemeliharaan, yakni seperti ongkos perbaikan alat produksi, perbaikan kendaraan atau biaya pembelian suku cadang

2. Berdasarkan Perilaku akibat Perubahan Volume Output/Produksi

Pada kelompok ini, juga ada 3 elemen penyusun di dalamnya, yaitu:

  • BOP tetap, yaitu jenis BOP yang tidak terpengaruh dengan volume output/produksi. Misalnya biaya konsultan hukum, sewa, asuransi, dan depresiasi aset tetap
  • BOP variabel, yakni jenis biaya yang ikut mengalami perubahan sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Tentunya, jumlah produksi ini pun mempengaruhi kuantitas suplai stok pada aplikasi stok barang dan aplikasi gudang. Perubahan jumlah produksi dari contoh biaya overhead variabel, yakni budget pemasaran
  • BOP semi variabel, yakni biaya yang juga berubah, tetapi tidak sebanding dengan perubahan pada volume output. Misalnya biaya pembelian tinta printer

3. Berdasarkan Departemen di Dalam Perusahaan

Pada kelompok yang ketiga ini, terdapat 2 elemen seperti berikut:

  • BOP departemen langsung, yakni biaya yang dimiliki oleh sebuah departemen dan manfaatnya hanya dirasakan departemen tersebut
  • BOP departemen tidak langsung, yakni biaya yang memberi manfaat bagi departemen itu berikut departemen yang lainnya

Manfaat Biaya Overhead Pabrik

Kendati BOP akan berbeda di masing-masing bidang usaha, tetapi sebetulnya biaya ini punya manfaat yang sama. Berikut ini beberapa manfaatnya.

1. Memberi Informasi Rincian Alokasi Biaya

Lewat BOP, kamu dapat memperoleh informasi detail mengenai alokasi biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Dengan demikian, kamu bisa merencanakan anggaran dengan lebih tepat sekaligus menekan/meniadakan pengeluaran berlebihan.

2. Mengelola dan Mengawasi Pengeluaran

Melalui BOP, perusahaan bisa mengelola dan mengawasi pengeluaran perusahaan secara keseluruhan. Dari situ, kamu lebih mudah mengidentifikasi jika ada biaya yang terlalu besar dan melakukan penyesuaian.

Pengeluaran pun dapat dikelola dengan lebih tertata dan sesuai rencana, terlebih lagi saat memanfaatkan software akuntansi online.

3. Memudahkan Penentuan Harga Produk

BOP pun mempengaruhi penentuan harga sebuah produk. Sekalipun tidak terkait langsung dengan produksi, tetapi keberadaan BOP tetap perlu dipertimbangkan.

Pasalnya, kamu akan mengalami kerugian saat BOP tetap dikeluarkan, tetapi tidak dimasukkan dalam penghitungan harga produk. Karena itu, salah satu manfaat dari BOP, yakni penentuan harga produk yang lebih tepat.

Fungsi Biaya Overhead Pabrik

Berikut ini adalah beberapa fungsi penting dari penghitungan BOP bagi perusahaan:

  • Acuan estimasi anggaran untuk setiap divisi. Hal itu untuk memudahkan analisis keuangan perusahaan dan melakukan penyesuaian atas rencana anggaran
  • Mengelola pengeluaran di luar produksi, arus keuangan perusahaan harus senantiasa diawasi. Di samping itu, meminimalkan kesalahan juga menghindari kecurangan
  • BOP merupakan biaya yang rawan disalahgunakan sehingga harus dikelola dengan benar oleh pihak yang berwenang
  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan BOP. Dengan menghitung BOP, divisi keuangan akan lebih mudah dalam menentukan BOP prioritas
  • Menjadi dasar penentuan strategi usaha kedepannya. Hal itu dapat terjadi saat ada aktivitas riset produk maupun analisis pasar
  • Biaya atas kegiatan itu tentu berasal dari BOP. Dengan begitu secara tidak langsung BOP juga bisa dijadikan dasar strategi bisnis di masa mendatang

Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik

Untuk menghitung BOP dalam persentase, caranya adalah dengan menjumlah biaya tidak langsung (biaya overhead) dibagi dengan biaya langsung, lalu dikalikan dengan 100%. 

Dari perhitungan ini, nantinya akan diketahui berapa besaran BOP yang dikeluarkan. Misalnya, jika diperoleh nilai 30% maka berarti biaya yang dikeluarkan untuk BOP adalah 30% dari total pengeluaran. 

Hal itu dilakukan dengan menjumlahkan seluruh biaya yang biasanya membaginya berdasarkan bulan, lalu membagi total itu dengan semua penjualan bulanan. 

Sebagai contoh, perusahaan kamu punya Rp100.000.000 dalam biaya overhead bulanan dan menghasilkan Rp1.000.000.000 dalam penjualan bulanan. 

Terkait hal itu, persentase overhead-nya adalah Rp100.000.000 dibagi Rp1.000.000.000 sehingga biaya overhead-nya adalah 15%.

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar biaya overhead pabrik yang penting untuk diketahui.

Terkini