duniafinansial.com — Penyebab autisme pada janin adalah hal penting yang perlu diwaspadai oleh para ibu hamil (bumil). Lantas, apa saja penyebabnya?
Sebuah studi menyatakan bahwa sejak dalam masa kandungan, penyakit autis/autism pada bayi dan anak-anak sudah bisa muncul.
Artinya, janin telah membawa kondisi autis saat dilahirkan, baik dalam proses persalinan normal maupun caesar.
Namun, masih banyak orang tua yang tidak mewaspadai hal itu sehingga bayi pun lahir dalam kondisi autis.
Mengingat bahwa perawatan anak autis cukup menyita perhatian, sebaiknya ketahui beberapa penyebab autism sejak masih dalam janin berikut ini.
Penyebab Autisme pada Janin
Berikut ini adalah beberapa penyebab autisme pada janin yang penting untuk diketahui, utamanya oleh para ibu hamil.
1. Cacat Otak Janin sejak Trimester 1
Menurut sebuah, kondisi otak janin untuk bayi yang sehat dan autis telah berbeda sejak trimester 1.
Adapun bayi yang mengidap autis punya gangguan di bagian korteks. Bagian tersebut diketahui sangat penting untuk fungsi otak sejak janin masih dalam kandungan.
Cacat tersebut juga dapat isa dipicu oleh adanya gen pembawa autis dari salah satu orang tua.
Karena itu, terdapat kemungkinan bahwa penyebab janin cacat sejak dalam kandungan juga bisa memicu bayi lahir dalam kondisi autis.
2. Kelainan Genetik
Penyebab autisme yang kedua terkait dengan adanya kelainan genetik yang dibawa oleh salah satu atau kedua orang tua.
Adapun gen keluarga tersebut hanya meningkatkan risiko yang lebih besar. Masalah itu sangat berbeda dengan berbagai penyebab kelainan kongenital non genetik.
Diketahui, gen pembawa masalah autis telah hadir sejak awal terbentuknya embrio janin. Lantas, ia terus berkembang sesuai dengan usia kehamilan.
Maka dari itu, pengujian kesehatan embrio dan tes gen menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada orang tua yang membawa masalah genetik pada janin.
3. Kondisi Lingkungan yang Buruk selama Hamil
Janin yang terkena autis juga bisa disebabkan oleh ibu hamil tinggal di lingkungan yang tercemar selama masa kehamilannya.
Masalah tersebut biasanya terjadi dalam kondisi lingkungan udara yang sangat buruk, contohnya pada bumil yang tinggal di lingkungan pusat industri.
Bukan hanya meningkatkan risiko autis saja, paparan berbagai zat kimia selama hamil juga bisa memicu masalah penyebab bayi lahir cacat yang lebih buruk ketimbang autisme.
4. Obat Khusus selama Hamil
Penyebab autisme lainnya sejak janin adalah karena bumil mendapat perawatan penyakit dan diberikan obat tertentu oleh dokter.
Jenis-jenis obat yang dapat memicu autis adalah obat untuk mengurangi sakit selama persalinan, obat untuk mencegah kejang, dan obat untuk mencegah depresi.
Biasanya, obat untuk mencegah kelahiran prematur pun dapat menjadi penyebab autis. Maka dari itu, pertimbangkan resep obat selama hamil sehingga dapat mencegah masalah tersebut.
5. Diet selama Hamil
Hal yang bisa memicu autisme pada anak berikutnya adalah diet selama hamil. Adapun hal itu dipengaruhi oleh jenis asupan tertentu selama hamil, misalnya lemak dan nutrisi lain.
Biasanya, ibu hamil yang mengkonsumsi lemak sehat dari jenis minyak sayur, biji-bijian dan kacang-kacangan berisiko rendah anaknya akan terkena autis.
Di lain sisi, bagi ibu yang mengkonsumsi lemak tidak sehat, hal itu dapat menyebabkan anaknya terkena autis.
Hal itu pun dipengaruhi oleh masalah suplemen makanan tertentu yang membuat tubuh ibu hamil kelebihan zat tertentu sehingga memicu terjadinya autisme.
6. Konsumsi Suplemen Buatan
Bagi para ibu hamil, biasanya konsumsi suplemen memang sering disarankan oleh dokter. Meski demikian, nyatanya kelebihan konsumsi suplemen dapat memicu autis pada janin.
Contohnya saat ibu hamil terlalu banyak mengkonsumsi suplemen yang mengandung asam folat.
Meski asam folat berperan penting untuk perkembangan otak, tetapi kalau kelebihan maka akan menimbulkan masalah di bagian korteks otak sehingga memicu autis.
7. Kelebihan Berat Badan
Penyebab autisme selanjutnya pada janin adalah karena kelebihan berat badan selama hamil. Dengan adanya obesitas, hal itu dapat membuat janin tumbuh menjadi anak autis.
Hal itu terkait erat dengan kondisi janin dalam kandungan yang menerima nutrisi berlebihan.
Bagi ibu hamil yang kelebihan berat badan, hal itu bisa membuatnya punya janin yang kurang sehat, termasuk risiko berkurangnya pasokan darah dari plasenta ke bagian otak.
Perlu diketahui bahwa hal itu jugalah yang nantinya akan menyebabkan gangguan dan menjadi penyebab autisme di otak bayi.
Penyebab Autisme sejak Janin dari Paparan Lingkungan
Berikut ini adalah beberapa penyebab autisme yang disebabkan oleh paparan lingkungan yang penting untuk diketahui.
1. Air Raksa
Adapun paparan air raksa ini dapat disebabkan oleh konsumsi ikan dan krim pemutih kulit. Hal itu pun mengakibatkan hasil perkembangan saraf melambat.
Sebagai akibatnya, IQ janin pun akan menjadi lebih rendah serta terjadi gangguan bahasa dan perkembangan motorik.
2. Lead
Paparan lead biasanya terjadi saat ibu hamil melakukan perjalanan dan memakai kosmetik impor.
Jika ingin menghindari paparan ini maka sebaiknya hindari makanan yang dibungkus dengan tanah liat, tanah, bungkus mengandung cat, dan tembikar.
Di samping itu, jauhilah pekerjaan yang mengandung timbal seperti perbaikan, pengecatan ulang.
Sangat disarankan juga bagi ibu hamil untuk tidak memakai kosmetik, bahan tambahan makanan, dan obat-obatan yang diimpor dari luar negeri.
3. Pestisida
Jika bumil memakai produk yang terkontaminasi pestisida maka hal itu dapat mengakibatkan autisme pada janin.
Karena itu, sebaiknya hindarilah pemakaian pestisida di rumah, kebun, dan hewan peliharaan.
Dengan adanya paparan pestisida selama kehamilan, hal itu dapat meningkatkan risiko pertumbuhan prenatal yang buruk, cacat lahir, leukemia, dan gangguan perkembangan saraf.
4. Bahan Kimia Pengganggu Endokrin
Adapun bahan kimia yang mengganggu endokrin, di antaranya bisphenol A (BPA), saat ini banyak ditemukan pada benda-benda rumah tangga dan dalam wadah makanan.
Zat kimia tersebut diketahui mampu meniru/memblokir efek hormon alami dalam tubuh. Di sejumlah kasus, efek kesehatan merugikan ini bisa menurun ke generasi berikutnya.
5. Obat-obatan
Para bumil yang terpapar obat-obatan/bahan kimia tertentu juga berisiko untuk melahirkan anak autis.
Faktor risiko ini pun mencakup penggunaan alkohol, kondisi metabolisme ibu, misalnya diabetes dan obesitas, serta penggunaan obat anti kejang selama kehamilan.
6. Kekurangan Zat Besi
Menurut studi dari American Journal of Epidemiology pada tahun 2014, anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan zat besi lima kali lebih mungkin menderita autisme.
Adapun risikonya meningkat saat ibu berusia 35 tahun atau lebih. Di samping itu, janin autisme pun dapat disebabkan oleh kondisi metabolisme, misalnya tekanan darah tinggi dan diabetes.
7. Diabetes
Berdasarkan studi yang dirilis April 2015 oleh Journal of American Medical Association (JAMA), calon ibu yang didiagnosis menderita diabetes gestasional pada minggu ke 26—27 kehamilan, sebanyak 63% lebih mungkin mengalami anak autis.
Hal itu berarti bahwa dari 1.000 wanita dengan diabetes gestasional, 7 di antaranya bisa saja mempunyai anak dengan gejala autisme.
Nah, itulah tadi pembahasan lengkap seputar penyebab autisme pada janin yang penting untuk diketahui.